Perbandingan Kemampuan Koagulasi Empat Macam Biji Polong-Polongan (Famili Fabaceae)
DOI:
https://doi.org/10.31980/lsciences.v5i1.1804Keywords:
Famili Fabaceae, kekeruhan, KoagulasiAbstract
Banyak sumber air yang tingkat kekeruhannya melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan,
sehingga memerlukan usaha penjernihan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan cara koagulasi
menggunakan koagulan alami dari biji polong-polongan. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang
kemampuan koagulasi empat macam biji polong-polongan, yaitu biji kelor (Moringa oleifera), biji asam
jawa (Tamarindus indica L.), biji kacang babi (Vicia faba), dan biji kacang merah (Phaseolus vulgaris).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan
(Famili Fabaceae), 2) perbedaan kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili
Fabaceae), dan 3) kemampuan koagulasi yang lebih efektif dan efisien dari empat macam biji polongpolongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan
pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan melakukan pengukuran terhadap kadar kekeruhan, DO, pH,
suhu, dan waktu penggumpalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan
koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili Fabaceae). Biji kacang babi tidak mempunyai
kemampuan koagulasi dalam proses menjernihkan air. Biji kelor mempunyai kemampuan paling efektif dan
efisien dalam proses penjernihan air dengan rata-rata penurunan kekeruhan sebesar 90,75%, penambahan
oksigen terlarut 16,47, suhu 24,6 oC, pH 6,06 dan waktu penggumpalan selama 106 menit