INTERTEKSTUAL PUISI BALADA TERBUNUHNYA ATMO KARPO KARYA W.S. RENDRA DENGAN PUISI BALADA JANTE ARKIDAM KARYA AJIP ROSIDI
Main Article Content
Abstract
Puisi berkaitan dengan pesyair dan latar belakang sejarah saat puisi itu diciptakan. Latar
belakang sosial budaya pesyair dan latar belakang pendidikan pesyair akan berpengaruh dalam
membentuk totalitas puisi yang diciptakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
hubungan tema, latar cerita, dan makna pada puisi balada Terbunuhnya Atmo Karpo karya W.S.
Rendra dengan puisi balada Jante Arkidam karya Ajip Rosidi. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif, yaitu sebuah metode yang menggambarkan atau memaparkan secara analitis. Dengan
metode ini data dikumpulkan, dihimpun, diklasifikasikan, dianalisis, dan ditafsirkan sebagaimana
adanya, saat penelitian dilakukan. Setelah menganalisis dan menilai perbandingan antara puisi
balada Terbunuhnya Atmo Karpo karya W.S. Rendra dengan puisi balada Jante Arkidam karya
Ajip Rosidi. Ditemukan kemiripan bahkan sama antara makna, tema, dan latar. Keduanya sama-
sama menerangkan tentang orang yang sakti mandraguna. Puisi yang lahir terlebih dahulu, yaitu
Terbunuhnya Atmo Karpo karya W.S. Rendra. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan penulis karya
satra yang lebih dahulu lahir dan karyanya yang dicetak lebih dahulu pada tahun 1957. Sementara
itu, puisi balada Jante Arkidam karya Ajip Rosidi dicetak pada tahun 1959. Dengan demikian teori
tentang intertekstual yang menerangkan bahwa karya tersebut lahir karena ada karya sebelumnya.
Adanya pikiran yang berbentuk karya imajinasi atau kenyataan dituangkan dalam kekreatifan
untuk mengemasnya, hal tersebut akan menjadi sesuatu yang menarik bagi orang lain.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.