PENELITIAN FEMINISME PADA NOVEL ALL THE FLOWER IN SHANGHAI KARYA DUNCAN JEPSON DAN NOVEL RATU KECANTIKAN HARGA SEBUAH MARTABAT

Main Article Content

Winka Naida

Abstract

Penelitian ini berjudul ”Penelitian Feminisme pada Novel All the Flower in
Shanghai karya Duncan Jepson dan Ratu Kecantikan Harga Sebuah Martabat karya Langit
Kresna Hariadi sebagai Bahan Pemberdayaan terhadap Remaja Perempuan di MTs.
Cilawu”. Tujuan dari penelitian ini 1)untuk mengetahui unsur intrinsik novel All the Flower
in Shanghai karya Duncan Jepson; 2)untuk mengetahui peran perempuan pada novel All the
Flower in Shanghai karya Duncan Jepson;
Penelitian dibuat berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Fuller, dkk mengenai
feminisme liberal. Jenis feminisme ini lahir dengan tujuan agar laki-laki dan perempuan
bekerja sama dan menghendaki agar perempuan diintegrasikan dalam peran sosial maupun
domestik, sehingga tidak ada lagi pihak yang dominan. Selain teori tersebut, tesis ini pun
didukung oleh teori struktural yang dikemukakan oleh Teeuw. Teori struktural menganalisis
sebuah karya sastra berdasarkan unsur intrinsik di dalamnya. Metode kualitatif merupakan
metode yang digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa kedua novel memiliki tema,
tokoh, latar, alur, sudut pandang, dan amanat di dalamnya. Novel All the Flower in Shanghai
karya Duncan Jepson bertema adat istiadat, tokoh utamanya adalah Xiao Feng, latar berada
di wilayah Shanghai dan China, alur yang digunakan adalah alur maju dan mundur, novel
tersebut menggunakan sudut pandang orang pertama ”aku”, amanat pada novel tersebut
berkenaan dengan kasih sayang kepada anak, pendidikan, dan peran suami-istri pada
keluarga. Peran tokoh perempuan sebagai seorang anak, adik, cucu, istri, menantu, ibu,
majikan, teman dan karyawan. Saran ditujukan untuk penganut budaya patriarki
menghilangkan sedikit nilai budaya yang tidak sesuai, perempuan hendaknya hidup
sebagaimana kodratnya, para orang tua hendaknya memperlakukan anaknya sebaik
mungkin, dan bagi laki-laki hendaknya menghormati perempuan sebagaimana mestinya.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Winka Naida, Institut Pendidikan Indonesia Garut

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia