FEMINISME PASCAKOLONIAL DALAM NOVEL RARA MENDUT KARYA Y.B MANGUNWIJAYA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mendeksripsikan feminisme pascakolonial di dalam novel yang berjudul
“Rara Mendut” karya Y.B Mangunwijaya yang menceritakan penindasan ganda yang
dialami tokoh perempuan. Tujuan penelitian ini mendeksripsikan dan menguak representasi
perempuan inferioritas, sulbaternitas, subordinasi, steriotipe, dan marginalitas. Sumber data
penelitian ini adalah novel Rara Mendut karya Y.B Mangunwijaya. Metode yang digunakan
adalah metode kualitatif dekskripsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan
menerapkan pendekatan femisme pascakolonial, dapat dibuktikan bahwa novel tersebut
mengungkapkan tokoh perempuan mengalami bentuk penindasan ganda, berupa: a)
inferioritas, perempuan cerdas sulit mendapatkan pasangan; b) sulbaternitas, perempuan
rampasan perang; c) subordinasi, perempuan direndahkan berdasarkan tempat asalnya; d)
streriotipe, perempuan sebagai objek pemuas nafsu; e) marginalitas, kehilangan hak dan
kebebasan berperilaku. Secara fisik keberadaan lima hal tersebut dalam novel Rara Mendut
didominasi oleh feminisme pascakolonial, sehingga pengaranf menunjukan adanya sisa-sisa
kolonial pada zaman kerajaan Mataram.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.