Penerapan Teknik Bertanya Dalam Pembelajaran PKn Berbasis Masalah Sosial Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa
DOI:
https://doi.org/10.31980/petik.v4i1.1553Keywords:
questioning techniques, based on social issues, learning activitiesAbstract
Abstract — Mata pelajaran PKn merupakan salah satu bidang sosial yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Proses pembelajaran di sekolah dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan seseorang, begitu pula dengan kualitas pelaksanan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Dalam proses belajar mengajar target yang harus dicapai bukan hanya semata-mata tujuan itu tercapai akan tetapi lebih dari itu yaitu membiasakan siswa belajar dengan proses yang baik, yang berkadar aktivitas tinggi yang dapat meningkatkan daya penalaran siswa itu sendiri dan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Pembelajaran PKn selama ini cenderung hanya sebatas memberikan kemampuan menghapal tentang konsep saja tetapi pada kenyataannya pelajaran PKn sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Rekonstruksi terhadap pembelajaran PKn yang berorientasi pada masalah-masalah sosial pada dasarnya dilakukan agar materi pelajaran PKn tidak hanya difokuskan pada materi saja tetapi dapat memberikan keterampilan sosial yang diperlukan siswa untuk memecahkan masalah-masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini teknik bertanya secara kritis ini bertujuan untuk memfasilitasi siswa berfikir kritis dan dapat menemukan masalah-masalah sosial di lingkungan sekitarnya sekaligus menemukan alternatif pemecahannya karena cara bertanya siswa pada umumnya masih dianggap sulit hal ini disebabkan karena pengaruh mental yang mereka miliki dan pengaruh lingkungan sekitar yang mengakibatkan siswa tidak percaya diri dan rangsangan yang diberikan oleh guru masih rendah dalam menumbuhkan keberanian siswa dalam bertanya. Sebagai terapi pembelajaran di kelas maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dijadikan sebagai salah satu cara mengatasi kesulitan mengajar guru di kelas. Dalam hal ini Penelitian Tindakan Kelas dimaksudkan untuk memecahkan masalah pembelajaran dan untuk menghasilkan kualitas pembelajaran yang mencakup penyadaran akan nilai-nilai, efektifitas dan kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran, sehingga masalah dalam pembelajaran dapat teratasi dengan baik. Dengan teknik bertanya diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang terjalin secara interaktif dan edukatif dengan memposisikan siswa sebagai sosok yang penting dalam pembelajaran.
Kata Kunci — teknik bertanya, berbasis masalah sosial, aktivitas belajar.
Abstract — Civics lesson is one of the social fields that has a very important role in improving the quality of human resources. The learning process in school can affect the level of one's welfare, as well as the quality of learning implementation of Citizenship Education (Civics). In the process of learning to teach the target to be achieved not only the goal is achieved but more than that is to familiarize students with good learning process, which is high activity that can improve students' own reasoning power and increase student activity in learning. Civic learning has tended to be limited to giving the ability to memorize the concept but in reality the Civic learning is very important in everyday life. Reconstruction of Civic learning oriented on social issues is basically done so that the subject matter of Civics is not only focused on the material but can provide the social skills that students need to solve social problems in their daily life. In this case critical questioning technique aims to facilitate students to think critically and can find social problems in the environment as well as find alternative solutions because the way of asking students in general is still considered difficult because of the mental influence they have and the influence of the surrounding environment which resulted in students not confident and the stimulus provided by the teacher is still low in growing the courage of students in asking questions. As a classroom learning therapy then Classroom Action Research can be used as one way to overcome the difficulties of teaching teachers in the classroom. In this case Class Action Research is intended to solve learning problems and to produce quality learning that includes awareness of the values, effectiveness and creativity of learners in learning, so that problems in learning can be resolved properly. With the questioning technique is expected to create an interactive atmosphere of learning interwoven and educational by positioning students as an important figure in learning.
Keywords — questioning techniques, based on social issues, learning activities.
References
Angkowo dan Kosasih. A. (2007) Optimalisasi Media Pembelajaran Mempengaruhi Motivasi, Hasil Belajar dan Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo.
Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahar. R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Djahiri, A. Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT dan Games dalam VCT. Bandung: Jurusan PMPKN IKIP.
Djahiri, A. Kosasih. (1994/1995). Dasar-Dasar Umum Metodologi dan Pengajaran Nilai-Moral PVCT. IKIP Bandung.
E. Mulyasa, M.Pd. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Fathoni, Abdurahmat. (2006). Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo, W. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Hamalik, Oemar. (2003). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Jurusan PMPKN FPIPS UPI. (2005). Jurnal Civicus “Implementasi KBK Pendidikan Kewarganegaraan dalam Berbagai Konteks”. Jurusan PKn FPIPS UPI Bandung.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Moleong, J. Lexy. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munandar Utami. (2002). Kreativitas dan Keterbakatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nasution, S. (2005). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurhadi. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Nursisto, (2001), Spektrum Pengalaman Lapangan dalam Dunia Pendidikan. Jakarta: Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Sekolah Menengah Umum.
Rochiati, Wiriaatmadja, (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sunaryo, (1989). Strategi Belajar Mengajar Dalam Pembelajaran. Jakarta: DEPDIKBUD DITJEN DIKTI P2LPTK. [20]Sudjana, D. (2000). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Sudjana, Nana. (2000). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sapriya. (2002). Studi Sosial Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung: Buana Nusantara.
Sapriya dan Udin, S. Winataputra. (2003). Pendidikan Kewarganegaraan: Model Pengembangan Materi dan Pembelajaran, Bandung: Laboratorium PKn FPIPS UPI.
Sudjana, Nana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Surtosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Wiriaatmaja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wuryan, Sri & Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.