Implikasi Profesionalisme Guru Terhadap Pengembangan Karakter Peserta Didik Di SMP Fauzaniyyah Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut
DOI:
https://doi.org/10.31980/petik.v3i2.1576Keywords:
Profesionalisme, Guru, Karakter, Peserta didikAbstract
Abstrak — Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan dalam pembelajaran di sekolah, di antaranya banyak guru yang dari segi profesionalismenya masih rendah, sehingga hal ini akan berdampak buruk pada pengembangan karakter peserta didik, padahal guru merupakan orang yang memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan karakter peserta didik.Hal ini tentunya menimbulkan asumsi bahwa semakin tinggi profesionalisme guru maka karakter peserta didik akan semakin berkembang dengan baik. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui seberapa besar implikasi profesionalisme guru terhadap pengembangan karakter peserta didik khusunya di sekolah yang diteliti yaitu di SMP Fauzaniyyah yang berada di desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut.Permasalahan dalam penelitian ini penulis batasi sebagai berikut: (1) Bagaimana tingkat profesionalisme guru di SMP Fauzaniyyah, Sukaresmi?; (2) Bagaimana karakter peserta didik di SMP Fauzaniyyah, Sukaresmi?; (3) Bagaimana strategi pengembangan karakter peserta didik di SMP Fauzaniyyah, Sukaresmi ?; (4) Bagaimana implikasi profesionalisme guru terhadap pengembangan karakter peserta didik di SMP Fauzaniyyah, Sukaresmi? Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, angket dan studi literatur. Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang terkumpul, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1)Profesionalisme guru di SMP Fauzaniyyah Sukaresmi, Garut, berdasarkan hasil analisis statistik berada pada pada taraf baik dengan perhitungannya sebagai berikut: 1977:30:16 = 4,1. Nilai tersebut berada pada kategori baik karena berada pada rentang antara 3,5 – 4,5 dengan kategori baik. (2) Karakter peserta didik di SMP Fauzaniyyah Sukaresmi berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai variabel pengembangan karakter peserta didik di SMP Fauzaniyyah Sukaresmi, Garut berkategori baik dengan perhitungan sebagai berikut: 1992:30:16 = 4,15. Nilai tersebut berada pada rentang antara 3,5 – 4,5 dengan kategori baik. (3)Implikasi profesionalisme guru terhadap pengembangan karakter peserta didik di SMP Fauzaniyyah Sukaresmi, Garut, berdasarkan hasil analisis statistik mempunyai implikasi yang cukup, hal ini terbukti dengan hasil uji korelasi dari kedua variabel yang diperoleh koefisien korelasi 0,49. Koefisien tersebut berada pada koefisien 0,41 – 0,60, yaitu korelasi yang cukup.(4) Berdasarkan hasil uji hipotesis thitung dan ttabel diperoleh hasil bahwa thitung >ttabel, yaitu 3,24 > 2,05 dengan derajat kebebasan 27 taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini berarti bahwa variabel X (profesionalisme guru) mempunyai hubungan yang cukup signifikan dengan variabel Y (pengembangan karakter peserta didik).
Kata Kunci — Profesionalisme, Guru, Karakter, Peserta didik
References
Amri, dkk. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Aqib, Z. (2011). Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung: C.V. Yrama Widya.
Aqib, Z. (2013). Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah,S.B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
El Moekry, M. (2009). Menjadi Guru Profesional dan Transformatif. Lamongan: Darul Ulum.
Gunawan, H. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Isjoni. (2009). Guru sebagai Motivator Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ma’arif, S. (2011). Mutiara-Mutiara Dakwah K.H. Hasyim Asy’ari. Bogor: Kanza.
Maryati, N. (2011). Statistik. Diktat pada Program Studi PAI-IAILM Suryalaya Tasikmalaya. Tidak diterbitkan.
Nata, A. (2003). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenda Media. -- Jurnal PETIK Volume 3, Nomor 2, September 2017 – 30
Nuryata, I.M. (2010). Pembelajaran Masa Kini. Jakarta: Sekarmita.
Purwanto, M.N. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda.
Qolawun, A.A. (2012). Rasulullah Saw; Guru paling Kreatif, Inovatif, & Sukses Mengajar. Yogyakarta: Diva Press.
Soetjipto, dan Kosasi, R. (2009). Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Subana, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana. (2011). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah. [18] Sugiyono. (2008). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sulastri, A.S. (2010). Pengaruh Tingkat Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran PKn di Kelas 1 SMP 1 Pameungpeuk. Skripsi pada Program Studi PPKn-STKIP Garut: Tidak diterbitkan.
Sunarto, dan Hartono, A. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sundayana, R. (2013). Komputasi Data Statistika. Garut: STKIP Garut Press.
Suwarno, R.B. dan Hasim, A. (2009). Menjadi Guru yang Baik. Bandung: Pustaka Sutra.
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Rosda.
Tirtarahardja, U. dan La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Wibowo, A. dan Hamrin. (2012). Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.