Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending dan Means Ends Analysis

Authors

  • Nuri Dwi Indriani Institut Pendidikan Indonesia Garut
  • Mega Achdisty Noordyana Institut Pendidikan Indonesia Garut

DOI:

https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i2.906

Keywords:

CORE, MEA, Kemampuan Koneksi Matematis, Mathematical Connection Ability

Abstract

Kemampuan koneksi matematis siswa rendah. Upaya meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa diantaranya dengan menerapkan model pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa seperti Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dan Means Ends Analysis (MEA). Penelitian bertujuan mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa antara yang mendapatkan model pembelajaran CORE dengan MEA. Metode penelitian adalah kuasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas XI salah satu SMA Negeri di Garut. Sampel penelitian yaitu kelas XI MIPA 4 dan XI MIPA 5. Teknik pengumpulan data menggunakan tes uraian kemampuan koneksi matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa antara yang mendapatkan model pembelajaran CORE dengan MEA, dengan kualitas peningkatan berinterpretasi sedang. Model pembelajaran CORE lebih baik dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematis.

The students' mathematical connection ability is low. Efforts to improve students' mathematical connection skills include applying learning models that emphasize student activity such as Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) and Means Ends Analysis (MEA). This study aims to examine the differences in the improvement of students' mathematical connection skills between those who received the CORE learning model and the MEA. The research method is quasi-experimental with a population of all students of class XI one of the Public SMA in Garut. The research sample is class XI MIPA 4 and XI MIPA 5. The data collection technique uses a description test of mathematical connection abilities and student attitude questionnaires. The results showed that there were differences in the improvement of students' mathematical connection skills between those who received the CORE and MEA learning models, with moderate improvement in interpreting quality. The CORE learning model is better at improving mathematical connection skills.

References

Apriyono. (2016). Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Gender. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 159-168.

Asdar, A., Arwadi, F., & Rismayanti, R. (2021). Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika dan Self Confidence Siswa SMP. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 1-16.

Asih, N., & Ramdhani, S. (2019). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Means End Analysis. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 435-446.

Femisha, A., & Madio, S. S. (2021). Perbedaan Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Disposisi Matematis Siswa antara Model Pembelajaran CTL dan BBL. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 97-112.

Hanipah, H., & Sumartini, T. S. (2021). Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa antara Problem Based Learning Dan Direct Instruction. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 83-96.

Harrikanti, F. (2017). Kemampuan Koneksi Matematis Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pad Materi Geometri di kelas XII MAN 2. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh: Tidak diterbitkan.

Huda. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ismayanti, S., & Sofyan, D. (2021). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Kelas VIII di Kampung Cigulawing. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 183-196.

Istiqomah, Q., & Nurulhaq, C. (2021). Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa antara Model Pembelajaran Discovery Learning dan Ekspositori. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 135-144.

Khairunisa, R. W., & Basuki, B. (2021). Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dan CIRC. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 113-124.

Khoerunisa, M. (2019). Perbedaan Kemampuan Koneksi Matematis Antara Siswa Yang Mendapatkan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Dengan Quantum Teaching. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Terapan dan Sains Institut Pendidikan Indonesia (IPI): Tidak diterbitkan.

Kusuma, D. A. (2003). Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dengan Menggunakan Metode Inquiri. Tesis Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.

Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2017). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT. Redika Aditama.

Lubis, R., Harahap, T., & Nasution, D. P. (2019). Pendekatan Open-Ended dalam Membelajarkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 399-410.

Masfufah, R., & Afriansyah, E. A. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa melalui Soal PISA. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 291-300.

Mayasari, Y., & Afriansyah, E. A. (2016). Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Studi Penelitian di SMP Negeri 5 Garut). Jurnal Riset Pendidikan Vol, 2(1).

NCTM. (2000). Principle and Standards for School Mathematics. [online]. Tersedia pada: www.nctm.org. [15 Mei 2019].

Nuraeni, Y., & Afriansyah, E. A. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 1(2), 85-94.

Nurhasanah, D. S., & Luritawaty, I. P. (2021). Model Pembelajaran REACT Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 71-82.

Nurkamilah, P., & Afriansyah, E. A. (2021). Analisis Miskonsepsi Siswa pada Bilangan Berpangkat. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(1), 49-60.

Permatasari, R., & Nuraeni, R. (2021). Kesulitan Belajar Siswa SMP mengenai Kemampuan Koneksi Matematis pada Materi Statistika. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 145-156.

PISA. (2018). [online] Tersedia pada: https://www.kemdikbud.go.id /main/blog/2019/12/hasil-pisa- indonesia-2018-akses-makin- meluas-saatnya-tingkatkan-kualitas [15 Maret 2020].

Putri, N. I. P., & Sundayana, R. (2021). Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa antara Problem Based Learning dan Inquiry Learning. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 157-168.

Putri, R. I., & Santosa, R. H. (2015). Keefektifan Strategi React Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Kemampuan Penyelesaian Masalah, Koneksi Matematis, Self Efficacy. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2(2), 262-272.

Rahayu, N. S., & Afriansyah, E. A. (2021). Miskonsepsi Siswa SMP pada Materi Bangun Datar Segiempat. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 17-32.

Rahmayanti, I., & Maryati, I. (2021). Kesalahan Siswa SMP pada Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan Tahapan Teori Newman. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 61-70.

Resi, B. B. F. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika Kelas IX-B SMPS Dharma Nusa Flores Timur Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi Universitas Satanata Dharma: Tidak diterbitkan.

Riyanti, R., & Mardiani, D. (2021). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa antara Model Pembelajaran Course Review Horay dan STAD. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 125-134.

Rochim, A., Herawati, T., & Nurwiani, N. (2021). Deskripsi Pembelajaran Matematika Berbantuan Video Geogebra dan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Fungsi Kuadrat. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 269-280.

Rostikawati, A. (2015). Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa antara Siswa yang Mendapatkan Model Connecting, Organizing, Reflecting and Extending (CORE) dengan Model Pembelajaran Konvensional. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP): Tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E. T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Sholeha. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Means - Ends Analysis (MEA) untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP. Skripsi Pendidikan Matematika Universitas Pasundan: Tidak diterbitkan.

Sugiarti, S., & Basuki, B. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(3), 151-158.

Supriatna, R., & Afriansyah, E. A. (2018). Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik melalui Cooperative Learning Tipe Pair Checks VS Problem Based Learning. JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia), 3(1), 1-6.

TIMSS. (2015). [online] Tersedia pada: https://www.bernas.id/50899-peringkat-berapakah indonesia-di- timss.html. [14 Maret 2020].

Wiharso, T. A., & Susilawati, H. (2020). Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik dan Self Efficacy Mahasiswa melalui Model CORE. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(3), 429-438.

Yusriyah, Y., & Noordyana, M. A. (2021). Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP pada Materi Penyajian Data di Desa Bungbulang. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 47-60.

Zuhaida. (2017). Penerapan Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan OEL (Open Ended Learning) Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Siswa. Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus: Tidak diterbitkan.

Downloads

Published

2021-07-30

How to Cite

Indriani, N. D., & Noordyana, M. A. (2021). Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending dan Means Ends Analysis. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 339–352. https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i2.906

Issue

Section

Articles

Similar Articles

<< < 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.