Pembelajaran CORE Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Taruna Terpadu Bogor
DOI:
https://doi.org/10.31980/plusminus.v3i1.1225Keywords:
kemampuan berpikir kritis matematis, CORE, Connecting, Organizing, Reflecting, Extending, konvensional, mathematical critical thinking skills, conventionalAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CORE terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Berdasarkan observasi siswa masih mengerjakan soal dengan bentuk soal rutin sehingga kemampuan berpikir kritis siswa masih belum terlihat dengan jelas. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran CORE untuk melihat pengaruh terhadap kemampuan beripikir kritis matematis siswa. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat apakah ada pengaruh model pembelajaran CORE terhadap kemampuan berpikir matematis siswa. Populasi penelitian ini merupakan siswa SMP di Bogor dengan siswa kelas VII di SMP Taruna Tepadu dimana populasi tersebut tidak berdistribusi normal dan homogen. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah analisis regresi sederhana dengan menggunakan sampel 2 kelas. Instrumen tes penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi perbandingan senilai dan berbalik nilai. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran CORE terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
The purpose of this study was to determine the effect of the CORE learning model on students' mathematical critical thinking skills. Based on observations, students are still working on questions in the form of routine questions so that students' critical thinking skills are still not clearly visible. This study uses the CORE learning model to see the effect on students' mathematical critical thinking abilities. The method used in this study is an experimental method using the Mann Whitney test to see whether there is an effect of the CORE learning model on students' mathematical thinking abilities. The population of this study was junior high school students in Bogor with class VII students at Taruna Tepadu Middle School where the population was not normally distributed and homogeneous. The type of research to be carried out is simple regression analysis using 2 class VII samples. The test instrument for this research was a test of students' mathematical critical thinking skills in material comparisons of value and value turning. Based on the results of the study it was found that there was no influence of the CORE learning model on students' mathematical critical thinking abilities.
References
Afriansyah, E. A., Herman, T., Turmudi, T., & Dahlan, J. A. (2020). Mendesain soal berbasis masalah untuk kemampuan berpikir kritis matematis calon guru. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 239-250.
Asma, N, S. R. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran CORE terhadap kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika Siswa SMA Negeri di Jakarta Timur, 10.
Cahyani, I. D., Fathani, A. H., & Faradiba, S. S. (2023). Brain-based learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa smp. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 2(1), 113-122.
Disparrilla, Y. N., & Afriansyah, E. A. (2022). Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis dan self-efficacy siswa pada materi SPLDV. SIGMA: Jurnal Pendidikan Matematika, 14(2), 148-161.
Farhan, M., Hakim, A. R., & Apriyanto, M. T. (2022). Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 417-428.
Handayani, I. (2019). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Model Pembelajaran CORE Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematika. UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 37-47.
Indriani, N. D., & Noordyana, M. A. (2021). Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending dan Means Ends Analysis. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 339-352.
Iswara, E., Darhim, D., & Juandi, D. (2021). Students' Critical Thinking Skills in Solving on The Topic of Sequences and Series. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 385-394.
Luritawaty, I. P., Herman, T., & Prabawanto, S. (2022). Analisis Cara Berpikir Kritis Mahasiswa pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 191-202.
Maf’ulah, S., Wulandari, S., Jauhariyah, L., & Ngateno, N. (2021). Pembelajaran Matematika dengan Media Software GeoGebra Materi Dimensi Tiga. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(3), 449-460.
Mursari, C. (2020). Deskripsi Kemampuan Berikir Kritis Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa Ditinjau dari Gaya Belajar. AlphaMath: Journal of Mathematics Education, 5(2), 40-48.
Nurdin, A. N., & Sappaile, B. I. (2022). Mathematical Critical Thinking Ability in Solving Mathematical Problems. ARRUS Journal of Social Sciences and Humanities, 2(2), 136-143.
Nuria, R. S. (2022). Global Learning terhadap Pemahaman Matematika Kelas VIII Materi Teorema Pythagoras. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 429-438.
Pratama, B. A., & Mardiani, D. (2022). Kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang mendapat model problem-based learning dan discovery learning. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(1), 83-92.
Rahman, D. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir kritis Matematis Siswa Kelas X IPA di SMA N 1 Sungayang Skripsi, 192.
Rani, F. N., Napitupulu, E., & Siregar, H. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education di SMP Negeri 3 Stabat. PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, 11(1).
Ristiani, A., & Maryati, I. (2022). Kemampuan representasi matematis dan self-esteem siswa pada materi statistika. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(1), 37-46.
Rizti, T. M., & Prihatnani, E. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran 3CM (Cool-Critical-Creative-Meaningfull) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 213-224.
Rohmawati, E., & Afriansyah, E. A. (2022). Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa Ditinjau Dari Perbedaan Gender. Jurnal Kongruen, 1(4), 379-405.
Rudianti, R., Aripin, A., & Muhtadi, D. (2021). Proses Berpikir Kritis Matematis Siswa Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(3), 437-448.
Sadiyono, B. (2014). Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan Berfikir Kritis dan Prestasi Belajar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 25-30.
Yani, V. P., Haryono, Y., & Lovia, L. (2022). Hubungan Pemahaman Konsep Matematis dengan Kemandirian Belajar Siswa pada Kelas VIII SMP. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 439-448.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.