Model Brain-Based Learning dan Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa MTs
DOI:
https://doi.org/10.31980/plusminus.v3i2.1347Keywords:
Brain-based Learning, Kemampuan berfikir reflektif, Respon, Reflective thinking ability, ResponseAbstract
Masalah rendahnya kemampuan berpikir reflektif matematis siswa perlu dipecahkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis peningkatan kemampuan pemikiran reflektif matematika siswa yang belajar menggunakan model Brain-based Learning dan Discovery Learning. Metode penelitian yaitu eksperimen dengan pretest dan posttest tak ekuivalen. Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama Islam di Kota Sumedang. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII, dengan sampel kelas VIII A (kelas eksperimen) dan kelas VIII B (kelas kontrol). Data diperoleh dari tes pemikiran reflektif matematika dan kuisioner siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan pemikiran reflektif matematika siswa yang belajar menggunakan model Brain-Based Learning lebih baik daripada mereka yang belajar menggunakan model Discovery Learning. Siswa juga memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan Brain-based Learning. Model Brain-Based Learning dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan keterampilan pemikiran reflektif matematika siswa.
The problem of low students' mathematical reflective thinking skills needs to be solved. This study aims to analyze the increase in students' mathematical reflective thinking skills who learn to use Brain-based Learning and Discovery Learning models. The research method is experimentation with non-equivalent pretest and posttest. The research was conducted at one of the Islamic Junior High Schools in Sumedang City. The research population was all students of class VIII, with samples from class VIII A (experimental class) and class VIII B (control class). The data were obtained from tests of mathematical reflective thinking and student questionnaires. The results of the analysis show that the improvement of students' mathematical reflective thinking skills who learn to use the Brain-Based Learning model is better than those who learn to use the Discovery Learning model. Students also gave positive responses to the use of Brain-based Learning. The Brain-Based Learning model can be an alternative to improving students' mathematical reflective thinking skills.
References
Ariany, R. L., Rosjanuardi, R., & Juandi, D. (2023). Self-Efficacy and Reflective Thinking Skills Attributes of Pre-service Mathematics Teachers. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 12(1), 81-88.
Istiqomah, Q., & Nurulhaq, C. (2021). Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa antara Model Pembelajaran Discovery Learning dan Ekspositori. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 135-144.
Jensen, E. (2008). Brain-Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jiuan, T. Y. (2007). Amalan Pemikiran Relektif dalam Kalangan Guru Matematis Sekolah Menengah. Tesis pada Universitas Putra Malaysia: tidak diterbitkan.
Kanah, I., & Mardiani, D. (2022). Kemampuan Komunikasi dan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Problem Based Learning dan Discovery Learning. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 255-264.
Kosasih, U., Wahyudin, & Prabawanto, S. (2017). An Analysis of Looking Back Method in Problem-Based Learning: Case Study on Congruence and Similarity in Junior High School. Journal of Physics: conf. Ser. 895 012074.
Lasmanawati, A. (2011). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Proses Berpikir Reflektif Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Berpikir Kritis Matematis Siswa. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak DIterbitkan.
Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2017). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.
Luritawaty, I. P. (2019). Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematik melalui Pembelajaran Take and Give. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 239-248.
Murwanto, A., Qohar, A., & Sa'dijah, C. (2022). Pengembangan LKPD daring pendekatan guided discovery berbasis HOTS materi persamaan dan fungsi kuadrat. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(3), 391-402.
Nindiasari, H. (2013). Meningkatkan Kemampuan Dan Disposisi Berpikir Reflektif Matematis Serta Kemandirian Belajar Siswa SMA melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Metakognitif. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak DIterbitkan.
Pratama, B. A., & Mardiani, D. (2022). Kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang mendapat model problem-based learning dan discovery learning. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(1), 83-92.
Ruseffendi, E. T. Dkk. (1991). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud.
Retno, W., Suwarto, S., & Novaliyosi, N. (2021). Upaya meningkatkan pemahaman konsep geometri ruang pada pembelajaran daring dengan model discovery learning. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 197-206.
Sabandar, J. (2010). Berpikir Relektif dalam Pembelajaran Matematika. File UPI: Tidak diterbitkan.
Sofyan, F. A. (2019). Implementasi Hots Pada Kurikulum 2013. Jurnal Inventa, 3(1), 1-17. https://doi.org/10.36456/inventa.3.1.a1803
Sugianto, R., Darmayanti, R., & Vidyastuti, A. N. (2022). Stage of Cognitive Mathematics Students Development Based on Piaget's Theory Reviewing from Personality Type. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 17-26.
Stoet, G., & Geary, D. C. (2018). The gender equality paradox in science, technology, engineering, and mathematics education. Psychological science, 29(4), 581-593.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Suharna, H., Nusantara, A. L., & Budayasa, I. K. (2015). Profil Berpikir Reflektif Siswa SD dalam pemecahan Masalah Pecahan Berdasarkan Kemampuan Berpikir Reflektif Matematika. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 13(2), 494-507.
Zehavi and Mann. (2006). Instrumented Techniques and Relective Thinking in Analytic Geometry. The Montana Mathematics Enthusiast, 2(2), 83-92.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.