Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMP
DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i2.448Keywords:
Perangkat Pembelajaran, Discovery Learning, Model Plomp, Learning DeviceAbstract
Salah satu tujuan pembelajaran matematika yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan pemecahan masalah. Namun kenyataannya dilapangan siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika, khususnya pada materi bangun ruang sisi datar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berbasis discovery learning yang valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp. Model ini dilakukan dalam 3 tahap. Pada tahap pertama adalah fase investigasi awal (preliminary research) dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis siswa dan analisis konsep. Pada tahap kedua adalah fase pengembangan atau pembuatan prototipe (development or prototyping phase) yang didesain sesuai dengan model discovery learning dilakukan evaluasi sendiri, validasi pakar/ahli, evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil. Pada tahap ketiga adalah fase penilaian (assessment phase) bertujuan untuk melihat keefektivan perangkat pembelajaran dengan melakukan uji lapangan kelompok besar di kelas VIII MTsN 1 Bukittinggi. Agar menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berbasis discovery learning yang valid, praktis, dan efektif.
One of the goals of learning mathematics that must be mastered by students is the ability problem-solving. But the reality in the field of students is still difficult in solving math problems, especially on the matter of building a flat side room. This study aims to develop a learning device based on discovery learning mathematics that is valid, practical and effective in improving problem-solving skills. The development model used is the Plomp model. This model is done in 3 stages. In the first phase is the preliminary research phase of needs analysis, curriculum analysis, student analysis and concept analysis. In the second phase is the development or prototyping phase which is designed according to the discovery learning model by self-evaluation, expert / expert validation, one-to-one evaluation, small group evaluation. In the third stage is the assessment phase aims to see the effectiveness of learning tools by conducting large group field test in grade VIII MTsN 1 Bukittinggi. In order to produce a valid, practical, and effective learning tool based on discovery learning mathematics.
References
Bell, Federick H. 1981. Teaching and Learning Matematics. America: Publishing Company.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta :Ghalia Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Plomp, T dan N. Nieveen. 2013. Educational Design Research. Enshede: Netherlands InstituteFor Curriculum Development (SLO).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.