Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama
DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v3i3.318Keywords:
Problem-based Learning, Mathematical Communication Ability, Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Komunikasi MatematikaAbstract
Teacher-centered mathematics learning is one of factors that decrease students’ communication ability. In the learning process, teachers dominate class activities whereas students become passive listeners. Consequently, students are not able to improve their mathematical communication ability. This experimental research used randomized control group pretest-posttest design which was aimed to improve students’ mathematical communication ability in problem-based learning and to discover students’ responses toward problem-based mathematics learning. Population of this research was VIII grade students in MTs Negeri 1. The result of research showed that: (1) the increase of students’ mathematical communication ability with problem-based learning was better than students’ with conventional learning; (2) most of students (81,82%) gave positive responses toward problem-based learning and only small number of students (18,18%) gave negative responses.
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa adalah pembelajaran matematika yang berpusat pada guru. Dalam proses pembelajaran, sebagian besar guru mendominasi sedangkan siswa menjadi pendengar yang pasif. Akibatnya siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematikanya. Penelitian eksperimen dengan randomizedcontrol group pretest–posttest design ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dalam pembelajaran berbasis masalah, dan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunkan pembelajaran berbasis masalah. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 1 Garut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; (2)sebagian besar siswa (81,82%) memberikan sikap positif terhadap pembelajaran berbasis masalah dan sebagian kecil siswa (18,18%) memberikan sikap negatif.
References
Buhaerah. (2011). Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP. Jurnal Ilmiah Vol. II, No2.
Fachrurazi.(2011).“Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah No.1.
Fitriani,M.(2012).Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa antara yang Mendapatkan Model Pembelajaran Conceptual Andurstanding Procedures (CUPS) dengan Model Pembelajaran Konvensional. Garut: Tidak diterbitkan.
Hamdani.(2009).“Pengembangan Pembelajaran dengan Mathematical Discourse dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik pada Siswa Sekolah Menengah Pertama”. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.
Irawan,G.P.(2013). Perbandingan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang Mendapatkan Pendekatan Multiple Intelligences (MII dan Siswa yang Mendapatkan Pembelajaran Konvensional. Garut: Tidak diterbitkan.
Napitupulu,E.L. (2012, 14 Desember). Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun. Kompas. [online]. Tersedia:edukasi.com/read/2012/12/14.
Sanjaya. (2008). Model Pembelajaran Berbasis Masalah [online].Tersedia: http://fisikasmaonline.blogspot.com/2012/07/model-pembelajaranberbasis-masalah_7578.html
Setiawan,A.(2008). Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama. Bandung: Tidak diterbitkan.
Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktiviki. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2014 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.