Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematika melalui Pembelajaran Quantum dan Pembelajaran Langsung dengan Memperhitungkan Kemampuan Awal Siswa
DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v5i2.374Keywords:
Kemampuan Komunikasi Matematis, Pembelajaran Quantum, Pembelajaran Langsung, Mathematical Communication Ability, Quantum Learning, Direct InstructionAbstract
Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang melibatkan dua kelompok yang diberi perlakuan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) bagaimana tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajar menggunakan pembelajaran quantum, 2) bagaimana kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajar menggunakan pembelajaran langsung, 3) Apakah kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajar melalui pembelajaran quantum lebih tinggi daripada melalui pembelajaran langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN Watansoppeng semester genap tahun ajaran 2011/2012 yang berstatus SSN yang terdiri dari 8 sekolah dan dipilih 2 sekolah dan setiap sekolah dipilih 1 kelas sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan komunikasi matematika. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistika deskriptif dan inferensial. Hasil yang diperoleh dari analisis statistika deskriptif adalah: 1) kemampuan komunikasi matematika siswa melalui pembelajaran quantum berada pada kategori baik, 2) kemampuan komunikasi matematika siswa melalui pembelajaran langsung berada dalam kategori sedang. Melallui hasil analisis statistika inferensial diperoleh kemampuan komunikasi matematika melalui pembelajaran quantum lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematika melalui pembelajaran langsung dengan memperhitungkan kemampuan awal siswa.
This research is experiment involving two groups which were given different treatments. These research goals are to know 1) how level of students’ mathematical communication ability taught by using Quantum Learning, 2) how level of students’ mathematical communication ability taught by using Direct Instruction, 3) whether mathematical communication ability through Quantum Learning is higher than mathematical communication ability through Direct Instruction. Population in this research is all of students grade VII SMPN Watansoppeng even Semester year 2011/2012 whose status is SSN. Consist of 8 schools and chosen 2 schools and each school chosen 1 class as research sample. Technique of collecting data is using mathematical communication ability test. The data is analyzed by using descriptive statistic and inferential. The result was gotten from descriptive statistic analyze are: 1) mathematical communication ability through quantum learning having good category, 2) mathematical communication ability through direct instruction having middle category. Result of inferential statistic analyze was get that mathematical communication ability trough quantum learning is higher than mathematical communication ability through direct instruction by considering students’ initial ability.
References
Asikin, Mohammad. 2002. Menumbuhkan Kemampuan Komunikasi Matematika melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Matematika edisi khusus. Hlm 492-496.
DePorter, B &Hernacki, Mike. 1999 Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Deporter, B. 2000. Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa
Herdian. 2010. Kemampuan Komunikasi Matematika. Jakarta: Wordpress.
Kardi, S dan Nur. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press.
Muhkal, Mappaita. 2009. Hakikat Matematika dan Hakikat Pendidikan Matematika. Makassar: FMIPA UNM.
National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). 1989. Principles and Standards for School Mathematics. Reston: VA: NCTM.
Nurkancana, Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Nurudin. 2008. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Paxman, Christina G. 2011. Map Your Way to Speech Success. Journal of Education for Teaching, 25, p. 7-11.
Sanjaya, Ade. 2011. Karakteristik Quantum Learning. Jakarta: Wordpress.
Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Shadiq, Fajar. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Diklat Instruktur/Pengembangan Matematika SMU. Yogyakarta: Widyaswara PPG Matematika.
Shannon, C.E. 1984. A Mathematical Theory of Communication. The Bell System Tehnical Journal. 27, p. 623-656.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Steinbring, Heinz. 2009. Forms of Mathematical Interaction in different social Settings: Examples from Students, Teacher, and Teacher-Students Communication About Mathematics. Journal mathematics Teacher Education, 12, p. 111-132.
Sudrajat, A. 2008. Quantum Learning, Cara Baru Mengubah Kecerdasan. Jakarta: Wordpress.
Tatang, Ade M. 2009. Pengelolaan Kelas. Garut: Atom Press.
Thomas, Holly K. 2011. Student Responses to Contemplative Practice in a Communication Course. Journal of Education for Teaching, 25, p. 115-126.
Tiro, M. A, 1999. Dasar-Dasar Statistika, State Makassar: University of Makassar Press.
Tiro, M, A. 2010. Cara Efektif Belajar Matematika. Makassar: Andira Publisher
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi pustaka.
Upu, Hamzah. 2003. Problem Posing dan Problem Solving. Bandung: Pustaka Ramadhan.
Widjaja, A.W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.