Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Stad Dengan Siswa Yang Menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw
DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v2i2.278Keywords:
kemampuan pemecahan masalah matematis, stad, jigsawAbstract
This study aimed to determine differences in mathematical problem-solving ability of students through the implementation of STAD method with students who use the jigsaw learning method . The method used in this study is an experimental method with two groups of students , the experimental group 1 is the group of students who use STAD model and experimental group 2 the group of students who use the learning jigsaw . This research was conducted in the SMPN 1 Tarogong Kidul eighth grade second semester of the school year 2012/2013 , The instrument used in this study is shaped Written test descriptions and Likert scale questionnaire . Based on the research results , using the model of learning and jigsaw better than good enough student activity STAD. Involvement of the student in learning the model jigsaw get visible when the expert group discussions. Learning jigsaw model in the beginning to get a pretty good response for high ability students, but for students who are less capable, less response. But it can be solved by making changes in teaching materials packaging. Judging from the average final test, the average of experiment 1 at 64.22 and experiment 2 at 77.46 then, it can be concluded that the mathematical problem-solving ability of students who get the jigsaw learning model is better than the students who received STAD. Calculation results of the Likert scale questionnaire found that the average agreement in the experimental group 1 was 64 % (mostly), and the mean approval in the experimental group 2 was 67 % (mostly). From the data it can be seen that the average student in the experimental class 2 response to better mathematics learning and application of learning models used.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui penerapan metode pembelajaran STAD dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan dua kelompok siswa, sebagai kelompok eksperimen 1 yaitu kelompok siswa yang menggunakan model STAD dan kelompok eksperimen 2 yaitu kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran jigsaw. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Tarogong Kidul kelas VIII semester dua tahun ajaran 2012/2013, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tes tulis berbentuk uraian dan Angket skala likert. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran yang menggunakan model jigsaw lebih baik dan keaktifan siswa cukup baik dibandingkan pembelajaran STAD. Keaktifan siswa pada pembelajaran yang mendapatkan model jigsaw terlihat ketika kegiatan diskusi pada kelompok ahli. Pembelajaran dengan model jigsaw pada awalnya mendapatkan respon yang cukup baik bagi siswa yang kemampuannya tinggi, namun bagi siswa yang kemampuannya kurang, responnya kurang. Namun hal itu dapat diatasi dengan melakukan perubahan pada pengemasan materi ajar. Dilihat dari rata-rata tes akhir, rata-rata kelas eksperimen 1 sebesar 64,22 dan kelas eksperimen 2 sebesar 77,46 maka, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran jigsaw lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran STAD. Dari hasi perhitungan angket skala likert, diperoleh bahwa rerata persetujuan pada kelompok eksperimen 1 adalah 64% (sebagian besar), dan rerata persetujuan pada kelompok eksperimen 2 adalah 67% (sebagian besar). Dari data rerata tersebut dapat diketahui siswa pada kelas eksperimen 2 lebih baik responnya terhadap pembelajaran matematika dan penerapan model pembelajaran yang digunakan.
References
Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Darsosno, M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang, Press. Pendidikan dan Kebudayaan
Dimyati & Mudjino.(2002). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Huda, M. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mulyana. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep Karakteristik, dan Implementasi.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Rahadi, M. (2012). Evaluasi Proses Hasil Pembelajaran Matematika (PHPM). Modul STKIP-Garut: Tidak diterbitkan.
Ruhadi. (2008). Model Pembelajaran Tipe “STAD” Salah satu Alternatif dalam Mengajarkan Sains IPA yang Menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Sept. 2008, Volume 6 Nomor 1.
Slavin, Robert E. (2010). Cooperative Learning.Diterjemahkan oleh: Narulita Yusron. Bandung : Penerbit Nusa Media.
Sugandi. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang : UPT UNNES PRESS.
Sundayana, R. (2011). Komputasi Data Statistika. STKIP-Garut : Tidak diterbitkan.
Suwarno. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika SiswaMelalui PembelajaranKooperatif Jigsaw(PTK pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 4 Sukoharjo) : Jurnal Pendidikan, jilid 16, nomor 2, juli 2007.
[Online]. Tersedia: http://veteranbantara. ac.id/ejurnal/Index.php/jp/article/view/18. (17Januari 2013).
[Online]. Tersedia: http://id.shvoong.com/ social-sciences/education/2243617-pengertian-metode-stad/#ixzz2IWNDMhyB(17 Januari 2013)
[Online]. Tersedia: http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pembelajaran-dengan-metode-jigsaw.html(17 Januari 2013).
[Online]. Tersedia: http://funmatika.wordpress.com/2012/01/08/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw/ (17 Januari 2013).
[Online]. Tersedia: http://mtkstkip.blogspot.com/2012/08/kemampuan-pemecahan-masalah-matematika.html. (17 januari 2013).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2013 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.