Proses Berpikir Siswa Bergaya Kognitif Visualizer dalam Menyelesaikan Masalah TIMSS Non Geometri
DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i1.544Keywords:
Proses Berpikir, gaya kognitif visualizer, TIMSS non geometriAbstract
Siswa bergaya kognitif visualizer cenderung mengolah informasi dalam bentuk visual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses berpikir siswa bergaya kognitif visualizer dalam menyelesaikan masalah TIMSS non geometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu 3 siswa bergaya kognitif visualizer kelas VIII SMP swasta di Surabaya. Ketiga subjek mempunyai tingkat kemampuan matematika Tinggi, Sedang, dan Rendah. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung yaitu angket gaya kognitif visualizer dan verbalizer, soal tes TIMSS non geometri, dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa tes gaya kognitif, tanya jawab dengan guru di kelas, tes soal TIMSS non geometri, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian siswa berkemampuan matematika tinggi pada tahap persiapan, inkubasi, dan iluminasi sangatlah baik, namun pada tahap verifikasi bisa dikatakan cukup dalam menyelesaikan soal TIMSS non geometri. Siswa yang berkemampuan matematika sedang dari empat tahap sudah cukup baik, namun masih belum mampu memahami soal yang abstrak seperti aljabar. Sedangkan siswa yang berkemampuan matematika rendah pada tahap persiapan dan tahap inkubasi cukup baik, namun pada tahap iluminasi dan tahap verifikasi masih kurang.
References
Agasi, G.R., & Rudhito, M. A. (2014). Kemampuan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS tipe penalaran.
Hermawan, T. (2003). TIMSS dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Mate- matika di Indonesia. Mimbar Pendidikan, (2), 12–18.
Hegarty, M., & Kozhevnikov, M. (1999).Types of visual–spatial representations and mathematical problem solving. Journal of educational psychology, 91(4), 684.
Nadhifah, G & Afriansyah, E. A. (2017). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Inquiry. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 33–44.
Febriani, S. & Ratu, N. (2018). Profil proses berpikir kreatif matematis siswa dalam pemecahan masalah open-ended berdasarkan teori Wallas. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 39–50.
Sari, E. M. J. (2016). Profil berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri ditinjau dari gaya kognitif visualizer dan verbalizer. MATHEdunesa, 2(5), 39–47.
Sholihah, S. & Afriansyah, E. A. (2017). Analisis Kesulitan Siswa dalam Proses Pemecahan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Berpikir Van Hiele. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 287–298.
Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Konstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono, P. Dr. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Susan, H. dan Collinson, G. (2005). Achieving Evidence- Based Practice: A Handbook for Practitioners. Second Edition. Elsevier
Uno, H. B. (2006). Orientasi baru dalam psikologi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Winarso, W., & Dewi, W. Y. (2017). Berpikir kritis siswa ditinjau dari gaya kognitif visualizer dan verbalizer dalam menyelesaikan masalah geometri. Beta Jurnal Tadris Matematika, 10(2), 117–133.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.