Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Pecahan Kelas VII di Desa Karangsari

Authors

  • Deaniera Dwi Gustiani Institut Pendidikan Indonesia Garut
  • Nitta Puspitasari Institut Pendidikan Indonesia Garut

DOI:

https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i3.947

Keywords:

Kesalahan Siswa, Pecahan, deskriptif kualitatif, Student Error, Fraction, qualitative decriptive

Abstract

Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal disebabkan oleh kurangnya memahami konsep, menggunakan proses yang keliru, kurang memahami konsep prasyarat dan salah dalam komputasi atau perhitungan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi Pecahan pada siswa kelas VII SMP di Desa Karangsari. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa. Berdasarkan analisis data, wawancara, dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa yaitu: (a) Kesalahan pemahaman konsep meliputi kesalahan dalam memahami setiap butir soal yang diberikan maupun konsep dalam mengerjakan soal cerita; (b) Kesalahan operasi meliputi kesalahan siswa karena ceroboh dalam membaca soal yang seharusnya perjumlahan dalam pecahan ini menjadi perkalian dalam pecahan; (c) Kesalahan fakta meliputi kesalahan siswa dalam menggunakan simbol permil.

Students' errors in solving problems are caused by a lack of understanding of concepts, using the wrong process, not understanding the prerequisite concepts, and being wrong in computing or calculations. This study was intended to determine the extent of student error in solving the problem of fraction material in class VII SMP in Karangsari Village. The research method uses descriptive qualitative. The research subjects were 6 students. Based on data analysis, interviews, and discussions, it can be concluded that the types of errors made by students are: (a) Errors in understanding concepts include errors in understanding each item given and concepts in working on story questions; (b) Operational errors include student errors because they are careless in reading the questions that should add up infractions into multiplication infractions; (c) Fact errors include student errors in using permit symbols.

References

Afriansyah, E. A. (2015). Students' Misconception in Decimal Numbers. In International Seminar on Teacher Education 1st ISTE UIN Suska Riau.

Agustyaningrum, N. (2011). Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas IX B SMP Negeri 2 Sleman. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan Tema “Matematika dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran”, Yogyakarta: 3 Desember 2011. Hal. 376-387.

Anita, Y., Thahir, A., Komarudin, K., Suherman, S., & Rahmawati, N. D. (2021). Buku Saku Digital Berbasis STEM: Pengembangan Media Pembelajaran terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(3), 401-412.

Budianto, B. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Bilangan Pecahan. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(3), 413-424.

Delisda, D., & Sofyan, D. (2014). Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Antara Yang Mendapatkan Model Pembelajaran Snowball Throwing dan Pembelajaran Konvensional. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 75-84.

Depdiknas. (2004). Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta.

Faqih, A., Nurdiawan, O., & Setiawan, A. (2021). Pengembangan Media pembelajaran Multimedia Interaktif Alat Masak Tradisional Berbasis Etnomatematika. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 301-310.

Fathurrohman, M., dan Sulistyorini. (2012). Belajar dan Pembelajaran: Membantu Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras.

Fitriatien, S. R., & Mutianingsih, N. (2020). Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada Mata Kuliah Operasional Riset melalui Self Regulated Learning. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 95-106.

Hader, A. E. (2017). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining pada Mata Kuliah Pendidikan Matematika Anak Usia Dini terhadap Keaktifan Mahasiswa Program Studi PGPAUD Universitas Dharmas Indonesia. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 305-310.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hamdu, dan Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. 12(1).

Hendrawan, D. N., & Hendriana, B. (2021). Pola Asuh Orang Tua Siswa dengan Motivasi Belajar Matematika Tingkat Tinggi pada Masa Pandemi Covid-19. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(3), 369-378.

Leitzel, J. R. (2018). Critical considerations for the future of algebra instruction or A reaction to:" Algebra: What should we teach and how should we teach it?". In Research issues in the learning and teaching of algebra (pp. 25-32). Routledge.

Lestari, N., & Madio, S. S. (2013). Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Siswa antara yang Mendapatkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kontekstual. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 169-178.

Lisnani, L. (2019). Pengaruh Penggunaan Konteks Daun terhadap Hasil Belajar Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 423-434.

Mardiani, D. (2015). Eksplorasi Kemampuan Operasi Bilangan Pecahan pada Anak-anak di Rumah Pintar Bumi Cijambe Cerdas Berkarya (Rumpin Bccb). Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 22-28.

Masfufah, R., & Afriansyah, E. A. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa melalui Soal PISA. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 291-300.

Mohamad, M. T. (2013). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa pada Siswa Kelas IV di SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo. [Online].

Muhtadi, D., Rochmad, R., & Isnarto, I. (2021). Bahasa Matematis dalam Penentuan Waktu Siang-Malam menurut Tradisi Sunda. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 263-274.

Nugroho, R. A. (2017). Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Pecahan Ditinjau dari Pemecahan Masalah Polya. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta: Tidak diterbitkan.

Nursyeli, F., & Puspitasari, N. (2021). Studi Etnomatematika pada Candi Cangkuang Leles Garut Jawa Barat. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 327-338.

Puspasari, R., Rinawati, A., & Pujisaputra, A. (2021). Pengungkapan Aspek Matematis pada Aktivitas Etnomatematika Produksi Ecoprint di Butik El Hijaaz. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(3), 379-390.

Putra, Z. H., Hermita, N., & Alim, J. A. (2021). Analisis Pengetahuan Matematika, Didaktika, dan Teknologi Calon Guru Sekolah Dasar Menggunakan Rasch Model. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(3), 345-356.

Renz, S. M., Carrington, J. M., & Badger, T. A. (2018). Two strategies for qualitative content analysis: An intramethod approach to triangulation. Qualitative health research, 28(5), 824-831.

Rohmah, M., & Sutiarso, S. (2018). Analysis problem solving in mathematical using theory Newman. EURASIA Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 14(2), 671-681.

Siregar, I., & Sari, V. T. A. (2020). Strategi Motivasi Green’s, Gaya Baru Pembelajaran Matematika pada Siswa Kemampuan Rendah di Indonesia. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(3), 383-394.

Suherman, E., dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA, UPI.

Suningsih, A., & Istiani, A. (2021). Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 225-234.

Suwarto, S. (2018). Konsep Operasi Bilangan Pecahan melalui Garis Bilangan. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(3), 327-336.

Syah, J. M., & Sofyan, D. (2021). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP di Kampung Paledang Suci Kaler pada Materi Segiempat dan Segitiga. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 373-384.

Thorpe, J. A. (2018). Algebra: What should we teach and how should we teach it?. In Research issues in the learning and teaching of algebra (pp. 11-24). Routledge.

Trisnawati, & Wutsqa, D. U. (2015). Perbandingan Keefektifan Quantum Teaching dan TGT pada Pembelajaran Matematika ditinjau dari Prestasi dan Motivasi. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2(2), 297–307.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Faktor Media, 2003.

Untari, E. (2013). Diagnosis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Pecahan pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi,13(1): 1-8.

Wardana, M. Y. S., & Damayani, A. T. (2017). Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Pecahan di Sekolah Dasar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(3), 451-462.

Warsito, W., Nuraini, Y., & Sukirwan, S. (2019). Desain Pembelajaran Pecahan melalui Pendekatan Realistik di Kelas V. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 25-36.

Yulianingsih, A., Febrian, F., & Dwinata, A. (2018). Analisa Kesalahan Konsep Pecahan pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 13 Satu Atap Tanjungpinang. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 199-206.

Downloads

Published

2021-11-30

How to Cite

Gustiani, D. D., & Puspitasari, N. (2021). Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Pecahan Kelas VII di Desa Karangsari. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 435–444. https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i3.947

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.