Studi Etnomatematika Rumah Adat Kampung Pulo Desa Cangkuang Kabupaten Garut
DOI:
https://doi.org/10.31980/plusminus.v2i1.1083Keywords:
Etnomatematika, Rumah adat, Konsep geometri, Etnomathematics, Traditional house, Geometric conceptAbstract
Etnomatematika adalah bentuk matematika yang dipengaruhi atau didasarkan budaya. Dalam aktivitas matematika terdapat konsep-konsep matematika yang bisa diungkap terutama di masyarakat Kampung Pulo, juga bertujuan agar dapat memperlihatkan hubungan timbal balik antara matematika dengan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rumah adat Kampung Pulo ke dalam pembelajaran matematika, data yang diperoleh berupa data kualitatif. Instrumen penelitian menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data pada penelitian ini dengan cara triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bentuk atap rumah adat, ruangan di dalam rumah adat, motif dinding rumah adat, pondasi rumah adat dan bentuk tiang pada rumah adat Kampung Pulo terdiri dari konsep geometri bangun ruang, bangun datar, sudut, dan garis. Maka dari itu, pembelajaran matematika berbasis budaya sangat dibutuhkan di sekolah karena tidak hanya untuk memahami konsep matematika tetapi peserta didik juga dikenalkan dan mencintai kebudayaan sendiri.
Ethnomathematics is a form of mathematics that is influenced or based on culture. In mathematical activities there are mathematical concepts that can be revealed, especially in the Kampung Pulo community, also aiming to show the reciprocal relationship between mathematics and culture. This study aims to describe the traditional house of Kampung Pulo into mathematics learning, the data obtained in the form of qualitative data. The research instrument used the interview, observation, and documentation methods. The data validity technique in this study was triangulation. The results showed that the shape of the roof of the traditional house, the room in the traditional house, the motif of the walls of the traditional house, the foundation of the traditional house and the shape of the pillars in the traditional house of Kampung Pulo consisted of the geometric concepts of building space, flat shapes, angles, and lines. Therefore, culture-based mathematics learning is needed in schools because it is not only to understand mathematical concepts, but students are also introduced to and love their own culture.
References
Abi, A. M. (2016). Integrasi Etnomatematika dalam Kurikulum Matematika Sekolah. Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia, 1(1).
Afriansyah, E. A., Madio, S. S., Sumartini, T. S., Mardiani, D., Nurulhaq, C., Sritresna, T., & Nuraeni, R. (2020). Jotform Application Training for Making Questionnaire and Attendance Forms. Journal Pekemas, 3(2), 26-32.
Afriansyah, E. A. (2021). Realistic Mathematics Education Berbasis Emergent Modeling untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis serta Curiosity Mahasiswa Calon Guru (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Achor, E. E., Imoko, B., & Uloko, E. (2009). Effect of ethnomathematics teaching approach on senior secondary students’ achievement and retention in locus. Educational research and review, 4(8), 385-390.
Balamurugan, M. (2015). Ethnomathematics; an approach for learning mathematics from multicultural perspectives. International journal of modern research and reviews, 3(6), 716-720.
D'Ambrosio, U., & Ascher, M. (1994). Ethnomathematics: A Dialogue. For the Learning of Mathematics, 14(2), 36-43.
D'Ambrosio, U. (2001). In My Opinion: What Is Ethnomathematics, and How Can It Help Children in Schools?. Teaching children mathematics, 7(6), 308-310.
Emilda, N., & Rohaeni, A. J. (2019). Simbol Nilai-Nilai Kultural Rumah Adat. Jurnal Atrat, 7(3).
Fajriyah, E. (2018). Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika dalam Mendukung Literasi. PRISMA 1: Prosiding Seminar Nasional Matematika, 114–119.
Faqih, A., Nurdiawan, O., & Setiawan, A. (2021). Pengembangan Media pembelajaran Multimedia Interaktif Alat Masak Tradisional Berbasis Etnomatematika. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 301-310.
Fitriyah, A. T., & Syafi'i, M. (2022). Etnomatematika Pada Bale Lumbung Sasak. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1), 1-12.
Huda, N. T. (2018). Etnomatematika pada Bentuk Jajanan Pasar di Daerah Istimewa Yogyakarta. JNPM : Jurnal Nasional Pendidikan Matematika, 2(2).
Indriana, L., & Maryati, I. (2021). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP pada Materi Segiempat dan Segitiga di Kampung Sukagalih. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 541-552.
Mulyani, E., & Natalliasari, I. (2020). Eksplorasi Etnomatematik Batik Sukapura. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 131-142.
Muslihah, N. N., & Suryaningrat, E. F. (2021). Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 553-564.
Noto, M. S., Firmasari, S., & Fatchurrohman, M. (2018). Etnomatematika pada Sumur Purbakala Desa Kaliwadas Cirebon dan Kaitannya dengan Pembelajaran Matematika di Sekolah. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 5(2).
Prabawati, M. N. (2016). Etnomatematika Masyarakat Pengrajin Anyaman Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 5(1).
Puspadewi, K. R. (2014). Etnomatematika di Balik Kerajinan Anyaman Bali. Jurnal Matematika, 4(2).
Putri, L. I. (2017). Etnomatematika, Kesenian Tradisional Rebana, Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah, 4(1).
Rahlan, I., & Sofyan, D. (2021). Kemampuan Representasi dan Disposisi Matematis Siswa Melalui CTL dan SAVI. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 493-504.
Ramdianti, N., Hidayah, H. A., & Widiawati, Y. (2013). Kajian Etnobotani Mayarakat Adat Kampung Pulo di Kabupaten Garut. Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal, 30(1), 38-50.
Rapsanjani, D. M., & Sritresna, T. (2021). Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Self-Efficacy Siswa. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 481-492.
Ratih, D. (2019). Komunitas Kampung Pulo di Cangkuang Kabupaten Garut (Perkembangan Adat Istiadat setelah Masuknya Islam). Jurnal Artefak, 3(2).
Sa’adah, N. R., & Sumartini, T. S. (2021). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP pada Materi Statistika. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 505-518.
Saidah, S., & Mardiani, D. (2021). Kesulitan Siswa SMP Terhadap Soal Komunikasi Matematis pada Materi Penyajian Data. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 531-540.
Siregar, A. H. (2018). Konstruksi Rumah Tradisional di Kampung Pulo, Jawa Barat. Juarnal Arsitektur, 2(2).
Sriwardani, N., & Savitri. (2019). Rumah Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut sebagai Konsep Hunian Masa Kini. Panggung, 29(3).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Syukur, A. (2016). KAMPUNG PULO Traces of Islamic Culture in Garut Regency. Gadjah Mada Journal of Humanities, 1(1).
Yulinawati, A., & Nuraeni, R. (2021). Kemampuan Representasi Matematis ditinjau dari Self-Confidence Siswa pada Materi Statistika di Desa Talagasari. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 519-530.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.