Pengaruh habits of mind terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi polinomial
DOI:
https://doi.org/10.31980/pme.v3i3.2663Keywords:
Habits of mind, mathematical concept understanding, polynomials, qualitative research, pemahaman konsep matematis, polinomial, penelitian kualitatifAbstract
Abstract
This study aims to analyze the relationship between habits of mind and students' mathematical concept understanding ability on polynomial material. The research used a qualitative approach with the subject of six students of class XI MIPA at SMAN 18 Garut, which consisted of three levels of mathematical ability (low, medium, and high). Data were collected through concept understanding tests, habits of mind questionnaires, observations, and in-depth interviews, then analyzed using the Miles and Huberman model. analyzed using the Miles and Huberman model (data reduction, data presentation, and verification). The results showed variations in the level of understanding of mathematical concepts and habits of mind in each student. Two students with very high concept understanding (R1 and R6) had very high and sufficient habits of mind, while students with low concept understanding (R2 and R4) showed low and very high habits of mind. Students with moderate concept understanding (R3 and R5) had very high and high habits of mind. This finding indicates that habits of mind are not the only determinant of mathematical concept understanding. Other factors such as learning readiness, material complexity, and depth of concept mastery also influence.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara habits of mind dengan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi polinomial. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek enam siswa kelas XI MIPA di SMAN 18 Garut, yang terdiri dari tiga level kemampuan matematika (rendah, sedang, dan tinggi). Data dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep, angket habits of mind, observasi, dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, dan verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan variasi tingkat pemahaman konsep matematis dan habits of mind pada masing-masing siswa. Dua siswa dengan pemahaman konsep sangat tinggi (R1 dan R6) memiliki habits of mind yang sangat tinggi dan cukup, sedangkan siswa dengan pemahaman konsep rendah (R2 dan R4) menunjukkan habits of mind yang rendah dan sangat tinggi. Siswa dengan pemahaman konsep sedang (R3 dan R5) memiliki habits of mind sangat tinggi dan tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa habits of mind bukan satu-satunya faktor penentu pemahaman konsep matematis. Faktor lain seperti kesiapan belajar, kompleksitas materi, dan kedalaman penguasaan konsep turut berpengaruh.
References
Abidin, Z., Sholihah, N. N., & Rasyid, F. (2024). Implementasi Model Pembelajaran Mind Mapping dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik pada Materi Menerima Qadha dan Qadar di SD Negeri 005 Malinau Kota. Allimna: Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 3(01), 62-74.
Amano, N., & Kondo, H. (2000). Nihongo no goi tokusei [Lexical characteristics of Japanese language] (Vol. 7). Sansei-do.
Fendrik, M. (2019). Pengembangan Kemampuan Koneksi Matematis dan Habits of mind pada Siswa. Surabaya: Media Sahabat Cendikia.
Hamalik, O. (2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Hendriyana, H., dkk. (2017). Hardskill dan Soft skill pada Matematika. Bandung: Refika Aditama.
Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2017). Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan (Revisi) (Cetakan Kedua). Bandung: Refika Aditama.
Juliansyah, H., & Muhyani, M. (2022). Hubungan antara Akhlak dengan Soft skill Siswa di SMA Negeri 1 Kota Bogor. Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4(1), 160-170.
Kemdikbud. (2022). Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniati, P., Kelmaskouw, A. L., Deing, A., Bonin, B., & Haryanto, B. A. (2022). Model proses inovasi kurikulum merdeka implikasinya bagi siswa dan guru abad 21. Jurnal Citizenship Virtues, 2(2), 408-423.
Moleong, L. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Paranita, S. (2023). Nilai-Nilai Nuju Jerami Sebagai Sumber Pendidikan Dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila Berbasis Kearifan Lokal Bangka. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 5(1), 1992-1998.
Permatasari, K. G. (2021). Problematika pembelajaran matematika di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Jurnal Pedagogy, 14(2), 68-84.
Sapriadi, S. (2022). Soft skill bagi Pengajar Pendidikan Agama Islam (PAI): Sebuah Studi Pustaka. Schemata: Jurnal Pascasarjana UIN Mataram, 11(2), 113-122.
Silviana, D., & Mardiani, D. (2021). Perbandingan kemampuan pemahaman matematis siswa melalui mood-understand-recall-digest-expand-review dan discovery learning. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 291-302.
Yasin, M., & Habibah, N. (2023). Prinsip-prinsip dasar keluarga dalam membentuk karakter anak. Jurnal Ilmu Pendidikan & Sosial (SINOVA), 1(1), 43-50.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Asep Hidayat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.