Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa antara Model Pembelajaran Discovery Learning dan Ekspositori

Authors

  • Qoriah Istiqomah Institut Pendidikan Indonesia Garut
  • Cici Nurulhaq Institut Pendidikan Indonesia Garut

DOI:

https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i1.884

Keywords:

kemampuan koneksi matematis, model pembelajaran Discovery learning, pembelajaran ekspositori, Mathematical connection skills, Discovery Learning, Expository Learning

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu pembelajaran matematika yang masih berpusat pada guru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X MIA SMAN 6 Garut tahun ajaran 2016/2017, sedangkan sampelnya yaitu kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa dalam pembelajaran matematika adalah tes tertulis berupa uraian dan non tes berupa angket. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan : kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori, peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran Discovery Learning berinterpretasi tinggi, sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berinterpretasi baik.

The problem in this research is mathematics learning which is still teacher-centered. The purpose of this study was to determine whether the mathematical connection ability of students who received the Discovery Learning learning model was better than students who received expository learning. The method used in this study is quasi-experimental. The population is all students of class X MIA SMAN 6 Garut in the academic year 2016/2017, while the sample is class X MIA 1 as the experimental class and class X MIA 2 as the control class. The instrument used to measure students' mathematical connection skills in learning mathematics was a written test in the form of a description and a non-test in the form of a questionnaire. From the results of data analysis, it was concluded that the mathematical connection ability of students who received the Discovery Learning learning model was better than students who received expository learning, increased mathematical connection skills of students who received high-interpretation Discovery Learning learning models, students' attitudes towards learning mathematics using the learning model Discovery Learning has a good interpretation.

References

Afriansyah, E. A. (2013). Penjumlahan bilangan desimal melalui permainan roda desimal. In Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (pp. 233-240).

Afriansyah, E. A. (2015). Qualitative Became Easier with ATLAS.ti. International Seminar on Mathematics, Science, and Computer Science Education MSCEIS 2015 Universitas Pendidikan Indonesia.

Ahmad, Z. (2014). Perbandingan Peninkatan Kemampuan koneksi Matematis Siswa Smp Antara yang menggunakan Strategi Konflik Kognitif Piaget dan Hasweh. [Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/66154/S_MTK _095569_Chapter1.pdf.[22 Maret 2017]

Arimurti, I., Praja, E. S., & Muhtarulloh, F. (2019). Desain Modul Berbasis Model Discovery Learning untuk Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 459-470.

Baharuddin, H., & Wahyuni, N.E. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta : AR-Ruzz media.

Dewi, R. S., Sundayana, R., & Nuraeni, R. (2020). Perbedaan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self-Confidence antara Siswa yang Mendapatkan DL dan PBL. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(3), 463-474.

Fajariah, A. N. (2015). Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Antara Siswa yang Mendapatkan Model Pembelajaran Leraning CYCLE “5E” dengan Siswa yang Mendapat Model Pembelajaran Ekspositori. Skripsi pada jurusan pendidikan matematika STKIP Garut : Tidak diterbitkan.

Hendriana, H., & Soemarmo, U. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung : PT. Refika Aditama.

Khusna, H., & Ulfah, S. (2021). Kemampuan Pemodelan Matematis dalam Menyelesaikan Soal Matematika Kontekstual. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(1), 153-164.

Lestari, E. K., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung : PT. Refika Aditama.

Lubis, R., Harahap, T., & Nasution, D. P. (2019). Pendekatan Open-Ended dalam Membelajarkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 399-410.

Merona, S. P. (2017). Kombinasi Tutorial dengan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika di Perguruan Tinggi. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 153-162.

Nining. (2014). Penerapan Strategi Pemecahan Masalah Sistematis dengan Menggunakan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Skripsi pada jurusan pendidikan matematika STKIP Garut : Tidak diterbitkan.

Pitriani, R., & Afriansyah, E. A. (2016). Persepsi dalam pembelajaran pendekatan keterampilan proses terhadap kemampuan koneksi matematis siswa (Studi penelitian di SMP Negeri 1 Wanraja). Jurnal Gantang, 1(2), 15-24.

Prasetyo, T. I., & Syaban, M. (2018). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA. INTERMATHZO, 3(1), 11-17.

Priyambodo, S., & Maryati, I. (2019). Peningkatan Kemampuan Literasi Statistis melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek yang Dimodifikasi. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 273-284.

Sapilin, S., Adisantoso, P., & Taufik, M. (2019). Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik dengan Model Discovery Learning pada Materi Fungsi Invers. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 285-296.

Siregar, I. (2016). Masalah Pembelajaran Pembuktian Matematika bagi Mahasiswa di Indonesia. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), 315-324.

Sumarmo, U. (2013). Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya. Bandung : Refika Aditama.

Susiaty, U. D., Firdaus, M., & Andriati, N. (2021). Pengembangan Alat Peraga Papan Positif Negatif Berbasis Metode Montessori pada Siswa dengan ADHD. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(1), 73-84.

Rudiansyah, R. (2015). Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa yang Mendapatkan Pendekatan Keterampilan Proses dengan Pendekatan Ekspositori. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(3), 121-130.

Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBS. Bandung : Tarsito.

Wiharso, T. A., & Susilawati, H. (2020). Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik dan Self Efficacy Mahasiswa melalui Model CORE. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(3), 429-438.

Yusri, A. Y., & Sari, M. (2017). Profil Pemahaman Konsep Nilai Tempat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematika Pada Siswa Kelas III SDN 133 Takalala Soppeng. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 141-152.

Downloads

Published

2021-03-30

How to Cite

Istiqomah, Q., & Nurulhaq, C. (2021). Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa antara Model Pembelajaran Discovery Learning dan Ekspositori. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 135–144. https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i1.884

Issue

Section

Articles

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.