Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Dengan Model Pembelajaran Treffinger

Studi Penelitian Eksperimen di SMP Al-Hikmah Tarogong Kaler Garut - STKIP Garut Tahun 2012/2013

Authors

  • Neng Yani Permatasari STKIP Garut
  • Akhmad Margana STKIP Garut

DOI:

https://doi.org/10.31980/mosharafa.v3i1.308

Keywords:

kemampuan pemecahan masalah matematis, model pembelajaran treffinger, siswa SMP

Abstract

To realize the expectation that students be creative and have a mathematical problem-solving ability is good, of course also needed a learning model based on creative problem solving. Among the learning model in question is the learning model Treffinger. This learning model will make students more active and make learning more fun activities. The author would like to see if an increase in the ability of students to solve problems that get Treffinger models better than the students who received the conventional model? The method that I use in this study is the experimental method, that is by giving the treatment at two different sample classes. Based on the research results of the final test can be concluded there is an increase in the ability of students to solve problems that get better Treffinger models compared with the students who get a conventional model.

Untuk mewujudkan harapan agar siswa menjadi kreatif dan memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang  baik, tentu dibutuhkan pula model pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah secara kreatif. Diantaranya model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran Treffinger. Model pembelajaran ini akan menjadikan siswa lebih aktif serta menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan. Penulis ingin melihat apakah  peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang mendapatkan model treffinger lebih baik dibandingkan dengan yang siswa yang mendapatkan model konvensional?. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan cara memberikan perlakuan pada dua kelas sampel yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian tes akhir dapat diambil kesimpulan terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang mendapatkan model treffinger lebih baik dibandingkan dengan yang siswa yang mendapatkan model konvensional.

References

Asra, M.Ed.. (2008). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Abdul Matin, Y. (2011). Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa Yang Mendapatkan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (Cps) Dengan Treffinger. Skripsi STKIP Garut: tidak diterbitkan.

Dzamarah, S.B (2006). Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka Cipta.

Haryono. (2009). Pembelajaran model treffinger untuk menumbuhkan kreativitas dalam pemecahan masalah operasi hitung pecahan siswa kelas V SD Islam Bani Hasyim Singosari Malang. [online]. Tersedia : http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pembelajaran-model-treffinger-untuk-menumbuhkan-kreativitas-dalam-pemecahan-masalah-operasi-hitung-pecahan-siswa-kelas-v-sd-islam-bani-hasyim-singosari-malang-ari-dwi-haryono-39296.html . [12 Desember 2012].

Hidayatulloh, R. (2010). Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Model Pembelajaran Konvensional. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika STKIP-Garut : Tidak diterbitkan

Kamal A. (2008). Pembelajaran Metakognitif dalam Upaya Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pelajaran Matematika. Skripsi STKIP Garut: tidak diterbitkan.

Pomalato, S.W. (2005) Pengaruh Penerapan Model Treffinger pada Pembelajaran Matematika dalam Pengembangkan Kemampuan Kreatif Dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Disertasi UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Rahadi, M. (2006). StatistikaParametrik. Garut: STKIP.

Rahadi, M. (2011). Evaluasi Proses Hasil Pembelajaran Matematika. STKIP-Garut : Tidak diterbitkan

Rahadi, M. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Modul STKIP. Garut: Tidak diterbitkan.

Rohaeti, E. (2003). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Improve Untuk Meningkatkan Pemahaman dan kemampuan Komunikasi Siswa SLTP. Tesis pada UPI. : Tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E. T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 1982. Metoda Statistika. Tarsito: Bandung

Sundayana, R. (2010). Komputasi Data Statistika. Garut: STKIP.

Sundayana, R. (2013). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.

Susilawati, E. (2007). Pemebelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Improve untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Skripsi UPI : tidak diterbitkan.

Susanti, S. (2010). Perbedaan Hasil Belajar Matematika Antara Siswa Yang Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw dengan Model Konvensional. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika STKIP-Garut : Tidak diterbitkan

Sugiman. (2008). Acuan Menu Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini . [online]. Tersedia: http://sugiman-bengkulu.blogspot.com/2009/02/acuan-menu-pembelajaran-pada-pendidikan.html. [3 Januari 2013]

Yani (2008). Studi Perbandingan Pemahaman Konsep dan Penalaran Siswa antara Siswa yang Menggunakan Metode IMPROVE dengan Konvensional. Skripsi STKIP Garut : Tidak diterbitkan.

Downloads

Published

2014-01-30

How to Cite

Permatasari, N. Y., & Margana, A. (2014). Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Dengan Model Pembelajaran Treffinger: Studi Penelitian Eksperimen di SMP Al-Hikmah Tarogong Kaler Garut - STKIP Garut Tahun 2012/2013. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 32–42. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v3i1.308

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.