Jenis Proses Berpikir Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Literasi Matematis
DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v9i1.594Keywords:
laki-laki, literasi matematis, perempuan, proses berpikir, male, mathematical literacy, female, thought processAbstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis proses berpikir peserta didik dalam menyelesaikan soal literasi matematis berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X. Subjek penelitian ini adalah 2 peserta didik terdiri dari 1 peserta didik laki-laki dan 1 peserta didik perempuan yang berusia 15 tahun. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah soal literasi matematis dan pedoman wawancara untuk mendukung kegiatan think aloud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis proses berpikir kedua subjek penelitian termasuk proses berpikir konseptual. Subjek penelitian menyatakan aspek dalam soal menggunakan bahasa mereka sendiri atau mengubah ke dalam bentuk kalimat matematika, menyatakan aspek yang ditanya di dalam soal menggunakan bahasa sendiri atau mengubah ke dalam kalimat matematika, menyusun rencana penyelesaian, menuliskan langkah dalam menyelesaikan soal, dan mampu memperbaiki kekeliruan jawaban. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tidak ditemukan perbedaan yang besar antara laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan soal literasi matematis.
This study aims to describe the types of students' thought processes in solving mathematical literacy problems based on gender. This research was conducted in class X. The subjects of this study were 2 students consisting of 1 male student and 1 female student who was 15 years old. The study was conducted using descriptive qualitative methods. The instrument used was a matter of mathematical literacy and interview guidelines to support think-aloud activities. The results showed that the types of thought processes of the two research subjects included conceptual thinking processes. Research subjects stated aspects of the problem using their language or changing it into mathematical sentences, stated aspects that were asked in the problem using their language or changed it into mathematical sentences, compiled a plan of completion, wrote the steps in solving the problem, and were able to correct the wrong answers. From the results of the study, it was found that there were no significant differences between men and women in solving mathematical literacy problems.
References
Afriansyah, E. A. (2015). Students' Misconception in Decimal Numbers. International Seminar on Teacher Education 1st ISTE UIN Suska Riau.
Djiwandono, P. I. (2015). Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa. Yogyakarta: Deepublish.
Fatwa, V. C., Septian, A., & Inayah, S. (2019). Kemampuan Literasi Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 389-398. DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i3.535
Karim, A. (2015). Proses Berpikir Siswa Kelas VII SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Gender. Skripsi Tidak Diterbitkan. Sidoarjo: Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo.
Maryati, I. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Pola Bilangan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 63-74. DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v7i1.342
Mulyo, M. R. G. T., Sari, A. F., & Syarifuddin, A. (2019). Proses Berpikir Siswa Bergaya Kognitif Visualizer dalam Menyelesaikan Masalah TIMSS Non Geometri. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 167-178. DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i1.435
Muzaki, A., & Masjudin. (2019). Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 493-502. DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i3.557
Nugroho, R. A. (2013). Proses Berpikir Peserta didik dengan Kecerdasan Linguistik dan Logis Matematis dalam Memecahkan Masalah Matematika. MATHEdunesa, 3(2).
Pitriani, R., & Afriansyah, E. A. (2017). Persepsi dalam Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Jurnal Gantang, 1(2), 15-24.
Prabawati, M. P., Herman, T., & Turmudi. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Masalah dengan Strategi Heuristic untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 37-48. DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i1.383
Pressreader. (2016). Indonesia. (Online). Tersedia: https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20161207/281848643226223. Diakses pada tanggal 23 Januari 2018 pukul 24.20 WIB.
Rahmawati, N. D., Mardiyana, & Usodo, B. (2015). Profil Peserta didik SMP dalam Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan Literasi Matematis Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Jurnal Pembelajaran Matematika, 3(5).
Rinaldi, E., & Afriansyah, E. A. (2019). Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa antara Problem Centered Learning dan Problem Based Learning. NUMERICAL: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 9-18.
Santrock. (2007). Perkembangan Anak. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.
Wing, J. (2011). Research notebook: Computational thinking—What and why. The Link Magazine, 20-23.
Yanti, A., & Syazali, M. (2016). Analisis Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika berdasarkan Langkah-Langkah Bransford dan Stein ditinjau dari Adversity Quotient. Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 63-74. doi:https://doi.org/10.24042/ajpm.v7i1.132
Zuhri, D. (1998). Proses Berpikir Peserta didik Kelas II SMP Negeri 16 Pekanbaru dalam Menyelesaikan Soal-Soal Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai. Thesis Tidak Dipublikasikan. Surabaya: UNESA.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.