Students' Higher Order Thinking Process in Solving Math Problems by Gender

Authors

  • Tutik Herawati MI Plus Darul Falah
  • Wiwin Sri Hidayati STKIP PGRI Jombang
  • Jauhara Dian Nurul Iffah STKIP PGRI Jombang

DOI:

https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.781

Keywords:

Berpikir tingkat tinggi, Permasalahan Matematis, Jenis Kelamin, Mathematical Problems, Gender, Higher Order Thinking

Abstract

Keterampilan proses berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah matematika diperlukan siswa dalam pembelajaran. Tujuan penelitian mendeskripsikan proses berpikir tingkat tinggi siswa laki-laki dan perempuan level menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6) dalam menyelesaikan masalah. Subjek penelitian 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Instrumen utama peneliti sendiri, instrumen pendukung tes berpikir tingkat tinggi dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data mengunakan tes dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Teknik analisis data melalui reduksi, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian subjek laki-laki (C4), mengenali, menyebutkan hal penting, dan membuat rencana solusi. (C5), memeriksa kebenaran pekerjaan, membuktikan kesamaan luas lahan dan memberikan penilaian. (C6), membuat dua  gambar berbeda dari solusi jawaban yang pertama serta membuktikan kesamaan luas. Subjek perempuan (C4), mengenali hal penting dan tidak penting, membuat rencana solusi dengan menggambar lahan, membuktikan kesamaan luas dengan menghubungkan materi sumbu simetri dan rumus luas bangun trapesium. (C5), memeriksa kebenaran hasil pekerjaan  dengan menghitung luas lahan serta  memberikan penilaian, dan menghubungkan konsep materi sumbu simetri. (C6), membuat satu  gambar yang berbeda, tidak membuktikan kebenaran kesamaan luas, dan menghitung panjang pagar.

Higher-order thinking process skills in solving mathematical problems are necessary in the learning process. The purpose of the study was to describe the high order thinking process of male and female students at analyzing (C4), evaluating (C5), and creating (C6) in problem solving. The participants were 1 male student and 1 female student. The main instrument was the researcher himself, and the supporting instruments were higher order thinking tests and interview guidelines to collect the data. To validate the data, this study utilized time triangulation. The data analysis was processed through data reduction, presentation, and conclusion. The findings of the study revealed that the male subject could (C4), identify the problem, mention important things, and plan the solutions, (C5) evaluate the work, prove the similarity of the land area and provide an assessment, (C6) make two different pictures of the first answer's solution and prove the broad similarity. The female subject could (C4), recognize important and unimportant things, make a solution plan by drawing the land, prove the similarity of areas by connecting the material axes of symmetry and the formula of ​​a trapezoid area, (C5) evaluate the answer by calculating the land area and providing an assessment, and connecting the material concept of the axial symmetry, (C6) make a different picture, not prove the truth of the area similarity, and calculate the length of the fence.

References

Afifah, M. N., Septiarini, F. N., & Afifah, F. H. (2019). Analisis Higher Order Thinking Skills Siswa Smp Ditinjau Dari Perbedaan Gender. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 130. https://doi.org/10.20527/edumat.v7i2.7102

Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives (Complete ed.). New York: Longman

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Aasesmen : Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom (L. W. Anderson & D. R. Krathwohl, eds.). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Annisa, R., Roza, Y., & Maimunah, M. (2021). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Berdasarkan Gender. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 7(2), 481. https://doi.org/10.33394/jk.v7i2.3688

Apiati, V., Heryani, Y., & Muslim, S. R. (2019). Etnomatematik dalam Bercocok Tanam Padi dan Kerajinan Anyaman Masyarakat Kampung Naga. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 107-118.

Asfar, A.M.I. dan Nur, S. 2018. Model Pembelajaran Problem Posing & Solving: Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Sukabumi: CV. Jejak.

Auliya', K., & Widjajanti, D. B. (2023). Singaporean and Japanese Maths Textbooks: Character, Structure, and Content. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 12(1), 155-168.

Basyaib, F. (2004). Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta: Gramedia.

Dirman. (2014). Pengembangan Potensi Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Disparrilla, Y. N., & Afriansyah, E. A. (2022). Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis dan self-efficacy siswa pada materi SPLDV. SIGMA: Jurnal Pendidikan Matematika, 14(2), 148-161.

Firnanda, V., & Pratama, F. W. (2020). Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Materi Segitiga Berdasarkan Teori Van Hielle. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(3), 487-498.

Fuad, M. N. (2016). Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Perbedaan Gender. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 7(2), 145–152. https://doi.org/10.15294/kreano.v7i2.5854

Hartono, H., & Putra, M. I. R. (2022). Desain LKM Elektronik Bermuatan Etnomatematika Pada Pakaian Adat Dayak Iban Dan Bahasa Inggris. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 293-304.

Kawengian, E., & Supriyono. (2016). Analisis Kemampuan siswa Dalam Menyelesaikan soal berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking) Fisika Materi Gaya Berdasarkan Jenis Kelamin di SMAN 3 Sidoarjo. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisiska (JIPF). Vol.05 No.03.

Khoiri, M. (2014). Pemahaman Siswa pada Konsep Segiempat Berdasarkan Teori Van Hiele. Pemahaman Siswa Pada Konsep Segiempat Berdasarkan Teori van Hiele, 1 (1)(Universitas Jember), 262–267.

Lisnani, L., & Inharjanto, A. (2023). Students' Problem-Solving Ability Using Picture Story Contexts. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 12(1), 101-112.

Nafi’an, M. I. (2021). Penyelesaian Soal Cerita Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Gender. BSIS Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika, 3(2), 328–336.

Nst, M. N., & Rahmi, R. (2017). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah disertai Teknik Berikan Uangnya terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 16 Padang. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 273-278.

Nursyahidah, F., Saputro, B. A., & Rubowo, M. R. (2018). A Secondary Student’s Problem Solving Ability in Learning Based on Realistic Mathematics with Ethnomathematics. JRAMathEdu (Journal of Research and Advances in Mathematics Education), 3(1), 13. https://doi.org/10.23917/jramathedu.v3i1.5607

Permendikbud. (2018). Permendikbud RI Nomor 37 tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. JDIH Kemendikbud, 2025, 1–527.

Rahayu, N. S., Liddini, U. H., & Maarif, S. (2022). Berpikir Kreatif Matematis: Sebuah Pemetaan Literatur dengan Analisis Bibliometri Menggunakan Vos Viewer. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 179-190.

Rahman, A., Asdar, A., & Surahman, N. I. (2020). Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi Anderson. Issues in Mathematics Education (IMED), 3(2), 119. https://doi.org/10.35580/imed11048

Rahmawati, N. (2016). Analisis Keterampilan dan Proses Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan LKS Interaktif. Universitas Negeri Semarang.

Rosita, I., Chaerul, A., & Effendi, K. N. S. (2021). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Dalam Menyelesaikan Materi Segitiga. ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 4(1). https://doi.org/10.24176/anargya.v4i1.6139

Sadiah, D. S., & Afriansyah, E. A. (2023). Miskonsepsi siswa ditinjau dari tingkat penyelesaian masalah pada materi operasi pecahan. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 2(1), 31-44.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Syahri, A. A., & Ahyana, N. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Menurut Teori Anderson Dan Krathwohl. Jurnal Riset Dan Inovasi Pembelajaran, 1(1), 41–52. https://doi.org/10.51574/jrip.v1i1.16

Ulfa, Y. L., Roza, Y., & Maimunah, M. (2022). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA pada Materi Jarak pada Bangun Ruang. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(3), 415-424.

Ulya, H. (2016). Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Bermotivasi Belajar Tinggi Berdasarkan Ideal Problem Solving. Jurnal Konseling Gusjigang, 2(1), 90–96. https://doi.org/10.24176/jkg.v2i1.561

Downloads

Published

2023-04-30

How to Cite

Herawati, T., Hidayati, W. S., & Iffah, J. D. N. (2023). Students’ Higher Order Thinking Process in Solving Math Problems by Gender. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 12(2), 255–266. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.781

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.