Model Accelerated Learning Cycle dalam Pembelajaran Pertidaksamaan Linear dan Nilai Mutlak
DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i3.583Keywords:
model ALC, nilai mutlak, pertidaksamaan linear, ALC model, absolute value, linear inequalityAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan tentang bagaimana membelajarkan matematika kepada suatu kelas di jurusan biologi di sebuah Institut sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan efektif. Tujuan peneltian adalah untuk mengeksplorasi bagaimana kemampuan bermatematika mahasiswa biologi setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model ALC. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 25 mahasiswa tingkat 1 jurusan Biologi di suatu Institut di provinsi Jawa Barat. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 92% subjek penelitian berhasil mencapai nilai tes di atas standar yang ditentukan. Hanya 8% yang masih belum terbantu dengan menggunakan model ini. Berdasar hasil observasi, model ALC secara bertahap mampu membawa suasana pembelajaran lebih kondusif, yang awalnya subjek belajar banyak diam dan tegang dalam kegiatan pembelajaran, menjadi lebih terbuka, mau bertanya dan berusaha memahami apa yang dibelajarkan secara mandiri. Berdasar hasil wawancara model ALC bagi beberapa subjek mampu membuat mahasiswa yang malas membuka buku menjadi mau membuka dan mempelajari buku matematika di rumah, mengerjakan soal soal latihan yang diberikan, belajar matematika di rumah lebih dari biasanya.
This research is motivated by the challenges of how to teach mathematics to a class in the biology department at an Institute so that learning becomes meaningful and effective. The purpose of this research is to explore how the mathematical abilities of biology students after learning by using the ALC model. This is descriptive research. Research subjects numbered 25 levels 1 student majoring in Biology at an Institute in the province of West Java. The instruments used were observation sheets, interview guidelines, and tests. The results showed that 92% of research subjects managed to achieve test scores above the specified standard. Only 8% have still not been helped by using this model. Based on the results of observations, the ALC model is gradually able to bring a more conducive learning atmosphere, which initially subjects learning a lot of silence and tension in learning activities, becoming more open, willing to ask questions and try to understand what is being taught independently. Based on the results of the ALC model interviews for some subjects, it can make students who are lazy to open books to be willing to open and study mathematics books at home, do the practice questions given, learn mathematics at home more than usual.
References
Alamiah, U. S., & Afriansyah, E. A. (2017). Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa antara yang Mendapatkan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education dan Open-Ended. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2). 207-216. DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i2.308
Fauzia, L. (2018). Perbedaan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis antara Siswa yang Mendapatkan Model Accelerated Learnung Cycle (ALC) dengan Cooperative Learning. Institut Pendidikan Indonesia - Garut.
Florayu, B., Isnaini, M., & Testiana, G. (2017). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Komik terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Palembang. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1). 45-56. DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i1.293
Hamalik, O. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Lexy J. M. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lozanov, G. (1976). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama.
Mardiani, D. (2001). Karakteristik Gaya Belajar Matematika Siswa Berprestasi pada Sekolah Menengah Umum di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman DIY Tahun Ajaran 2000/2001. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Mardiani, D. (2017). Kemampuan Mahasiswa Memahami Persamaan Diferensial Bernauli melalui Model Pembelajaran Game Menempel Nama. Jurnal Pendidikan Matematika Garut, (7), 1.
Riswanto, A. (2016). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization terhadap motivasi belajar mahasiswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3).
Saepuloh, A. (2013, November 17). Penerapan pembelajaran sinektik untuk meningkatkan kemampuan representasi dan komunikasi matematis siswa SMP. Retrieved from Universitas Pendidikan Indonesia: http://repository.upi.edu/517/4/TMTK1102555CHAPTER1
Sundawan, M. D., Irmawan, W., & Sulaiman, H. (2019). Kemampuan Berpikir Relasional Abstrak Calon Guru Matematika dalam Menyelesaikan Soal-Soal Non-Rutin pada Topik Geometri Non-Euclid. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2). 319-330. DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i2.438
TIM MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahyudi, S. (1995). Peranan Tutorial dan Kemandirian dalam Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar Mahasiswa. Yogyakarta: IKIP.
Wahyudi, S. (1995). Peranan Tutorial dan Kemandirian dalam Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar Mahasiswa Terbuka di Unit Program Belajar Jarak Jauh. Skripsi IKIP, 77.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.