Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa Antara Guided Inquiry dan Problem Posing
DOI:
https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i1.866Keywords:
Critical Thinking Skills, Mathematical Dispositions, Guided Inquiry learning, Problem Posing learning modelAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis antara yang mendapatkan model pembelajaran Guided Inquiry dan model pembelajaran Problem Posing. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis matematis, angket skala likert, dan lembar observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA di salah satu SMA Negeri di Garut. Sampelnya adalah kelas X MIPA 6 model pembelajaran Guided Inquiry dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas model pembelajaran Problem Posing. Pengambilan sampel secara purposif dipilih dalam menentukan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan disposisi berpikir kritis matematis siswa antara yang memperoleh model pembelajaran Guided Inquiry dan Problem Posing. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Guided Inquiry dan Problem Posing diartikan mengalami peningkatan yang tinggi, sedangkan disposisi berpikir kritis keduanya mengalami peningkatan yang rendah. Tidak ada hubungan antara peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui disposisi berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Guided Inquiry dan Problem Posing.
This study aimed to analyze the improvement differences of critical thinking skills and mathematical dispositions between those who got the Guided Inquiry learning model and the Problem Posing learning model. The method of this research was quasi-experimental. The instrument was a mathematical critical thinking ability test, a Likert scale questionnaire, and an observation sheet. The population was all students of class X MIPA in one of the public high schools at Garut. The sample was class X MIPA 6 the Guided Inquiry learning model and class X MIPA 1 as the class the Problem Posing learning model. Purposive sampling was chosen in defining the sample. The results showed that there was no difference in the improvement of critical thinking skills and students' mathematical critical thinking dispositions between those who received the Guided Inquiry learning model and Problem Posing. The improvement of students' critical thinking skills who received the Guided Inquiry and Problem Posing learning model was interpreted to have a high increase, while the critical thinking disposition both had a low increase. There was no relationship between critical thinking enhancement through mathematical critical thinking disposition of students who got the Guided Inquiry and Problem Posing learning model.
References
Afriansyah, E. A. (2013). Penjumlahan Bilangan Desimal Melalui Permainan Roda Desimal. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.
Afriansyah, E. A., Herman, T., Turmudi, T., & Dahlan, J. A. (2020). Mendesain Soal Berbasis Masalah untuk Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Calon Guru. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 239-250.
Afriansyah, E. A., Herman, T., Turmudi, & Dahlan, J. A. (2021). Critical thinking skills in mathematics. Journal of Physics: Conference Series 1778 (1), 012013.
Alghadari, F. (2013). Pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan dan disposisi berpikir kritis matematik siswa SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13 (2), hlm. 164-171.
Apiati, V., & Hermanto, R. (2020). Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Memecahkan Masalah Matematik Berdasarkan Gaya Belajar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 167-178.
Brinus, K. S. W., Makur, A. P., & Nendi, F. (2019). Pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap pemahaman konsep matematika siswa smp. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 261-272.
Damayanti, I., Yunarti, T., & Widyastuti. (2015). Deskripsi Disposisi berpikir kritis matematis siswa dalam pembelajaran socrates kontekstual. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung, 3 (4), 1-12.
Gunawan. & Lilisari. (2012). Model virtual laboratory fisika modern untuk meningkatkan disposisi berpikir kritis calon guru. Cakrawala Pendidikan, 1 (2), 185-199.
Guntara, W., Murda, N., & Rati, N. W. (2014). Pengaruh model pembelajaran problem posing terhadap hasil belajar matematika di SD Negeri Kalibukbuk. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganeeha, 2 (1), 1-10.
Happy, N. & Widjajanti, D. B. (2014). Keefektifin pbl ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis, serta self-esteem siswa SMP. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1 (1), 48-57.
Harususilo, Y. E. (2019, 04 Desember). Skor PISA terbaru Indonesia, ini 5 pr besar pendidikan pada era Nadiem Makarim. Kompas, hlm. 1-2.
Harususilo, Y. E. (2019, 07 Desember). Daftar lengkap skor PISA 2018: kemampuan baca, berapa skor Indonesia?. Kompas, hlm. 1.
Hayati, S. (2014). Pendekatan scientific untuk meningkatkan kemampuan.
Hodiyanto, H., Darma, Y., & Putra, S. R. S. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Bermuatan Problem Posing terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 323-334.
Kurniawati, V., & Rizkianto, I. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Guided Inquiry dan Learning Trajectory Berorientasi pada Kemampuan Pemecahan Masalah. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(3), 369-380.
Marhaeniyanto, E., & Susanti, S. (2017). Penggunaan Konsentrat hijau untuk Meningkatkan Produksi Ternak Kelinci New Zealand White. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27(1), 28-39.
Meidawati, Y. (2014). Pengaruh pendekatan pembelajaran inkuiri tebimbing terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Jurnal pendidikan dan keguruan, 1(2), 209686.
Nurdiansyah, S., Sundayana, R., & Sritresna, T. (2021). Kemampuan Berpikir Kritis Matematis serta Habits of Mind Menggunakan Model Inquiry Learning dan Model Creative Problem Solving. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(1), 95-106.
Nurhikmayati, I., & Jatisunda, M. G. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Scientific yang Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 49-60.
Puspitasari, N. (2018). Kemampuan Mengajukan Masalah Direlasikan dengan Kemampuan Berpikir Logis Matematik. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 121-132.
Sadiyono, B. (2014). Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan Berfikir Kritis dan Prestasi Belajar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 25-30.
Siregar, I. (2016). Masalah Pembelajaran Pembuktian Matematika bagi Mahasiswa di Indonesia. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), 315-324.
Sofyan, D., & Madio, S. S. (2015). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik melalui Pendekatan Problem Posing. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(3), 93-104.
Sofyan, D., & Madio, S. S. (2017). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik melalui Pendekatan Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika di SMA. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 93-104.
Suryani, M., Jufri, L. H., & Putri, T. A. (2020). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Berdasarkan Kemampuan Awal Matematika. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 119-130.
Wicaksono, B. D., & Prihatnani, E. (2019). Profil Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri Ditinjau dari Tingkat Kepercayaan Diri. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 71-82.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.