Kemampuan komunikasi matematis dan self-confidence siswa pada materi sistem persamaan linear tiga variabel di desa sukaresmi
DOI:
https://doi.org/10.31980/pme.v1i2.1384Keywords:
Mathematical communication capability, Self-confidence, Three variable linear equation system, SPLTV, Kemampuan komunikasi matematis, Sistem persamaan linear tiga variabelAbstract
In reality, mathematical communication skills and lack of trust in students in Indonesia are still relatively low. Indications of low mathematical communication skills are seen from the results of a survey conducted by the OECD that shows that students' ability in mathematics learning is at a low level. Indications of weak self-confidence in learners are when students lack confidence when asked to express their opinions on the concept of normality discussed. The purpose of the researcher is to know the mathematical communication skills and self-confidence of students in the material of the three-variable linear equation system. This study was conducted on high school students in the Sukaresmi area with 6 students sampled. The findings in this study include the mathematical communication skills of each student in the SPLTV materials, including students with low, medium, and high mathematical communication skills. Furthermore, the achievement of self-confidence in students can also be seen from the level of interpretation obtained by students, namely moderate and high. Students with high self-confidence interpretation tend not to understand the advantages or disadvantages that they have, while students with self-confidence interpretation who are not confident in their own abilities, are anxious in solving problems, feel depressed and tend to be irresponsible.
Pada kenyataannya kemampuan komunikasi matematis dan kurangnya rasa percaya pada peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah. Indikasi rendahnya kemampuan komunikasi matematis dilihat dari hasil survei yang dilakukan oleh OECD yang menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika berada pada level yang rendah. Indikasi lemahnya self-confidence peserta didik adalah saat peserta didik kurang percaya diri ketika diminta untuk mengemukakan pendapatnya mengenai konsep kematematikaan yang dibahas. Adapun tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis dan self-confidence siswa pada materi sistem persamaan linear tiga variabel. Penelitian ini dilakukan pada siswa tingkat SMA/Sederjat di daerah Sukaresmi dengan 6 orang siswa yang dijadikan sampel. Hasil temuan dalam penelitian ini diantaranya kemampuan komunikasi matematis setiap siswa pada materi SPLTV berbeda-beda, diantaranya siswa dengan kemampuan komunikasi matematis rendah, sedang, dan tinggi. Selanjutnya pencapaian self-confidence pada siswa juga dapat dilihat dari tingkat interpretasi yang diperoleh oleh siswa yaitu sedang dan tinggi. Siswa dengan interpretasi self-confidence yang tinggi cenderung tidak memahami kelebihan maupun kekurangan yang dimilikinya, sedangkan siswa dengan interpretasi self-confidence yang sedang kurang percaya pada kemampuan dirinya sendiri, cemas dalam menyelesaikan permasalahan, merasa tertekan serta cenderung tidak bertanggung jawab.
References
Agusta, I. (2003). Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif.
Ali, R. H., Roza, Y., & Maimunah. (2020). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Di Tinjau Dari Self Confidence Siswa MTS. Jurnal Pendidikan Matematika APOTEMA, 6(1), 34–43.
Amalia, Y., Duskri, M., & Ahmad, A. (2014). Penerapan Model Eliciting Activities untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Self Confidence Siswa SMA. Jurnal Didaktik Matematika, 38–48.
Arina, J., & Nuraeni, R. (2022). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas X SMK di Ponpes Nurul Huda. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 315-324.
Atiyah, A., & Nuraeni, R. (2022). Kemampuan berpikir kreatif matematis dan self-confidence ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(1), 103-112.
Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berliana, D. P., & Sholihah, U. (2022). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Open-Ended Ditinjau dari Self-Efficacy. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 243-254.
Dewi, M. W. K., & Nuraeni, R. (2022). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP ditinjau dari Self-Efficacy pada Materi Perbandingan di Desa Karangpawitan. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 151-164.
Hakiki, S. N., & Sundayana, R. (2022). Kemampuan Komunikasi Matematis pada Materi Kubus dan Balok Berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 101-110.
Hanisah, H., & Noordyana, M. A. (2022). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Penyajian Data di Desa Bojong. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 131-140.
Herdiyanti, Z., Djalil, A., & Widyastuti. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa.
Indrawati, F., & Hartati, L. (2019). Analisis Kemampuan Awal dan Kepercayaan Diri terhadap Kemampuan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Matematika, 99(2).
Kanah, I., & Mardiani, D. (2022). Kemampuan Komunikasi dan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Problem Based Learning dan Discovery Learning. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 255-264.
Linda, L., & Afriansyah, E. A. (2022). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Berdasarkan Self-efficacy pada Materi Segiempat dan Segitiga di Desa Sirnajaya. Journal of Mathematics Science and Computer Education, 2(1), 20-43.
Mutiarani, A., & Sofyan, D. (2022). Kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi persamaan dan fungsi kuadrat berdasarkan gender di desa sukamenak. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(1), 1-14.
Nazihah, V., & Rahadi, M. (2015). Penerapan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(3), 131-139.
Noviyana, I. N., & Dewi, N. R. (2019). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Ditinjau Dari Self-Confidence. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2, 704–709.
Purnamasari, Y. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Terhadap Kemandirian Belajar Dan Peningkatan Kemampuan Penalaran Dan Koneksi Matematik Peserta Didik SMPN 1 Kota Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, 1(1).
Rachmayani, D. W. I. (2014). Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan UNSIKA, 2(November), 13–23.
Rhamdania, N., & Basuki, B. (2021). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar di Kampung Gudang. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 445-458.
Sa’adah, N. R., & Sumartini, T. S. (2021). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP pada Materi Statistika. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 505-518.
Saidah, S., & Mardiani, D. (2021). Kesulitan Siswa SMP Terhadap Soal Komunikasi Matematis pada Materi Penyajian Data. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 531-540.
Salam, R. (2017). Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Dan Komunikasi Matematis. Jurnal Pendidikan INSANI, 20(2004), 108–116.
Sulastri, E., & Sofyan, D. (2022). Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Self Regulated Learning pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 289-302.
Sulastri, S., & Haq, C. N. (2013). Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa antara yang Mendapatkan Model Pembelajaran Jigsaw dan Cooperative Script. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 111-122.
Sutisna, E. N., & Nanang, N. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Number Head Together (Nht) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 77-86.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Hapsoh, Deddy Sofyan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.