Analisis kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelas viii penghafal al-qur’an pada materi peluang
DOI:
https://doi.org/10.31980/pme.v3i2.1783Keywords:
Critical Thinking Skills, Probability, Memorizing the Al-Qur’an, Kemampuan Berpikir Kritis, Peluang, Penghafal Al-Qur’anAbstract
Based on the Regulation of the Minister of Education and Culture of 2016 number 21 concerning Content Standards, which states that the purpose of learning mathematics in schools is so that students can demonstrate a logical, critical, analytical, careful, and meticulous attitude, be responsible, responsive, and not give up easily in solving problems. Students' critical thinking skills can be seen in their learning outcomes. Mathematics learning outcomes can be affected by memorizing the Al-Qur'an because both require the same level of concentration. Probability is one material that has a close relationship with the ability to think critically and mathematically. Thus, this study aims to understand how students who memorize the Al-Qur'an solve math problems in the matter of opportunities. The method used in this research is descriptive qualitative in the form of case study research. Based on the results of the study, it was found that all students who fall into category III achieve very high mathematical critical thinking skills. Then, the majority of students who fall into category II achieve very high mathematical critical thinking skills. Furthermore, students in category I are spread across various categories of mathematical critical thinking skills, with the highest number of students reaching the very low category. So, when viewed from the memorization category, the more the number of students' memorization, the higher their mathematical critical thinking ability.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016 nomor 21 tentang Standar Isi, yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran Matematika di sekolah adalah agar peserta didik dapat menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah. Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari hasil belajarnya. Hasil belajar matematika dapat dipengaruhi oleh hafalan Al-Qur'an karena keduanya membutuhkan tingkat konsentrasi yang sama. Probabilitas merupakan salah satu materi yang memiliki keterkaitan erat dengan kemampuan berpikir kritis matematis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana siswa penghafal Al-Qur'an dalam memecahkan masalah matematika pada materi peluang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dalam bentuk penelitian studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa seluruh siswa yang termasuk dalam kategori III mencapai kemampuan berpikir kritis matematis yang sangat tinggi. Kemudian, mayoritas siswa yang masuk dalam kategori II mencapai kemampuan berpikir kritis matematis sangat tinggi. Selanjutnya, siswa yang berada pada kategori I tersebar pada berbagai kategori kemampuan berpikir kritis matematis dengan jumlah siswa terbanyak mencapai kategori sangat rendah. Jadi, jika dilihat dari kategori hafalan, semakin banyak jumlah hafalan siswa, maka semakin tinggi pula kemampuan berpikir kritis matematisnya.
References
Adinda, A. (2016). Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematika. LOGARITMA: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Sains, 4(1), 125-138.
Afriansyah, E. A., Herman, T., & Dahlan, J. A. (2020). Mendesain soal berbasis masalah untuk kemampuan berpikir kritis matematis calon guru. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 239-250.
Apiati, V., & Hermanto, R. (2020). Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Memecahkan Masalah Matematik Berdasarkan Gaya Belajar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 167-178.
Aprilia, I. S., & Diana, H. A. (2023). Pembelajaran CORE Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Taruna Terpadu Bogor. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 83-92.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
BSNP. (2006). Standar Isi, Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar SMP/MTs. Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta.
Cahyani, I. D., Fathani, A. H., & Faradiba, S. S. (2023). Brain-based learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa smp. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 2(1), 113-122.
Diva, S. A., & Purwaningrum, J. P. (2023). Strategi Mathematical Habits of Mind Berbantuan Wolfram Alpha untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Bangun Datar. Plusminus: jurnal pendidikan matematika, 3(1), 15-28.
Egok, A. S. (2016). Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Matematika. JP Paud SD
Hidayatullah, F. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: UNS Press & Yuma Pustaka.
Ismanto, H. S. (2012). Faktor-Faktor Pendukung Kemampuan Menghafal Al-Qur’an dan Implikasinya dalam Bimbingan dan Konseling (Studi Kasus pada Beberapa Santri di Pondok Pesantren Raudlotul Qur’an Semarang). JP3B
Johnson, E. B. (2010). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar- Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Penerbit Kaifa.
Luritawaty, I. P., Herman, T., & Prabawanto, S. (2022). Analisis Cara Berpikir Kritis Mahasiswa pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 191-202.
Neni, M. A., Berliana K., & Radif K. R. (2017). Pengaruh Menghafal Al-Quran terhadap Kecerdasan Emosional Santri di Pondok Pesantren Al-Quran Muhammad Thoha Alfasyni Bogor. Tadbir Muwahhid 2(1).
Nurdiansyah, S., Sundayana, R., & Sritresna, T. (2021). Kemampuan berpikir kritis matematis serta habits of mind menggunakan model inquiry learning dan model creative problem solving. Mosharafa: jurnal pendidikan matematika, 10(1), 95-106.
Ormord, J. E. (2009). Psikologi Pendidikan, Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Poerwanto, M. N. (1992). Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prajono, R., Gunarti, D. Y., & Anggo, M. (2022). Analisis kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik smp ditinjau dari self efficacy. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1), 143-154.
Rizti, T. M., & Prihatnani, E. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran 3CM (Cool-Critical-Creative-Meaningfull) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 213-224.
Rohmah, A., Rosita, M. D., Fatimah, E. R., & Wahyuni, I. (2023). Analisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas vii smp dalam menyelesaikan soal cerita materi segitiga. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 2(2), 175-184.
Romi, Yanwar, A., & Juliami S. (2018). Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Program Menghafal Alquran. An- Nafs 12(1)
Sholeha, A., & Muhammad D. R. (2020). Hafalan Al-Qur’an dan Hubungannya dengan Nilai Akademis Siswa. Tarbawi 17(2).
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Susanti, D., Retnawati, H., Arliani, E., & Irfan, L. (2023). Peluang dan tantangan pengembangan asesmen high order thinking skills dalam pembelajaran matematika di indonesia. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 2(2), 229-242.
Syahbana, A. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning. EDUMATICA: Jurnal Pendidikan Matematika.
Tajuddin, A. T., Sujadi, I., Slamet, I., & Hendriyanto, A. (2023). Mathematical Critical Thinking: Analysis of Middle School Students' Thinking Processes in Solving Trigonometry Problems. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 12(4), 703-720.