Proses Metakognisi Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai

Authors

  • Defi U Setyaningrum Universitas Kristen Satya Wacana
  • Helti L Mampouw Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.31980/mosharafa.v9i2.610

Keywords:

Metakognisi, Pemecahan Masalah, Perbandingan, deskriptif kualitatif, Metacognition, Problem Solving, Proportion, qualitative descriptive

Abstract

Proses metakognisi yakni awareness, regulation, dan evaluation menjadi bagian penentu keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses metakognisi siswa SMP dalam memecahkan masalah perbandingan senilai dan berbalik nilai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa SMP Negeri 2 Tengaran yang masing-masing berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan proses awareness ketiga subjek adalah mampu menggunakan pengetahuan awal yang dapat membantunya untuk memecahkan masalah.  Proses regulation subjek berkemampuan matematika tinggi dan sedang sama-sama mampu merencanakan dan berfikir ulang langkah yang akan digunakan untuk memecahkan masalah, di mana hal ini tidak muncul pada subjek berkemamuan matematika rendah. Pada proses evaluation, subjek berkemampuan tinggi mampu memiliki cara lain dalam pemecahan, subjek berkemampuan matematika sedang mampu menyelesaikan masalah dan merevisi beberapa kesalahan, sedangkan subjek berkemampuan matematika rendah tidak mengalami proses ini dan tidak menyadari kesalahannya dalam memecahkan   masalah perbandingan berbalik nilai.

The metacognition process, namely awareness, regulation, and evaluation, is a critical determinant of student success in solving problems. The purpose of this study is to describe the process of metacognition of junior high school students in solving problems of comparative worth and turn around values. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of the study consisted of 3 students from SMP Negeri 2 Tengaran, each with high, medium, and low mathematical abilities. Data collection was carried out using tests and interviews. The results showed that the awareness process of the three subjects was able to use initial knowledge that could help him to solve problems. The process of regulation of subjects with high mathematical ability and being equally able to plan and rethink steps that will be used to solve problems, where this does not appear on subjects with low mathematical ability. In the evaluation process, high-skilled subjects can have other ways of solving, mathematical-capable subjects can solve problems and revise some errors, while low-mathematical-capable subjects do not experience this process and are unaware of their mistakes in solving the problem of reversing value comparison.

References

Afriansyah, E. A. (2017). Problem Posing sebagai Kemampuan Matematis. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 163-180.

Bishop, C., & Polya, G. (1991). How to Solve It. The Mathematical Gazette, Vol. 75, p. 110. https://doi.org/10.2307/3619013

Elita, G. S., Habibi, M., Putra, A., & Ulandari, N. (2019). Pengaruh Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Metakognisi terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 447-458.

Faturohman, I., & Afriansyah, E. A. (2020). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa melalui Creative Problem Solving. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 107-118.

Gartmann, S., & Freiberg, M. (1995). Metacognition and Mathematical Problem Solving: Helping Students to Ask the Right Questions. Metacognition and Mathematical Problem Solving: Helping Students to Ask the Right Questions, 6(1).

Gurat, M. G., & Medula, C. T. (2016). Metacognitive Strategy Knowledge Use through Mathematical Problem Solving amongst Pre-service Teachers. American Journal of Educational Research, 4(2), 170–189. https://doi.org/10.12691/education-4-2-5

Iskandar, S. M. (2014). Pendekatan Keterampilan Metakognitif Dalam Pembelajaran Sains Di Kelas. Erudio Journal of Educational Innovation, 2(2), 13–20. https://doi.org/10.18551/erudio.2-2.3

Kamid. (2013). Metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal matematika (studi kasus pada siswa SMP berdasarkan gender). Edumatica, 3(1), 64–72.

Kartika, D. L., Riyadi., Sujadi, I. (2015). Proses Metakognisi Dalam Pemecahan Masalah. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 3(9), 1021–1034.

Kemdikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

Kuzle, A. (2013). Patterns of Metacognitive Behavior During Mathematics Problem-Solving in a Dynamic Geometry Environment. International Electronic Journal of Mathematics Education, 8(1), 20–40.

Lanya, H. (2016). Pemahaman Konsep Perbandingan Siswa SMP Berkemampuan Matematika Rendah. Jurnal ZIGMA, 2(1), 19–22.

Lestari, L., & Sofyan, D. (2014). Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Matematika antara yang Mendapatkan Pembelajran Matematika Realistik (PMR) dengan Pembelajaran Konvesional. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 95–108.

Marta T. Magiera, & Judith S. Zawojewski. (2011). Characterizations of Social-Based and Self-Based Contexts Associated With Students’ Awareness, Evaluation, and Regulation of Their Thinking During Small-Group Mathematical Modeling. Journal for Research in Mathematics Education. DOI: 10.5951/jresematheduc.42.5.0486

Pramono, A. J. (2017). Aktivitas Metakognitif Siswa SMP Dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Kemampuan Matematika. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 8(2), 133–142. DOI: 10.15294/kreano.v8i2.6703

Raharjanti, M., Nusantara, T., & Mulyati, S. (2016). Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Permasalahan Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai. Konferensi Nasional Penelitian Matematika Dan Pembelajarannya (KNPMP I), 312–319.

Rokhima, N. & Fitriyani, H. (2018). Student’s Metacognition: Do Intrapersonal Intelligent Make Any Difference?. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 167-178.

Romli, M. (2010). Strategi Membangun Metakognisi Siswa Sma Dalam Pemecahan Masalah Matematika. Aksioma: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika UPGRIS Semarang, 1(2).

Setyadi, D. (2018). Proses Metakognisi Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Matematika UKSW). Jurnal Matematika Kreatif -Inovatif, 9(1), 93–99.

Toha, M., Mirza, A., & Ahmad, D. (2018). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Perbandingan di Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(1), 1–10.

Yanti, H., Distrik, I. W., & Khasyyatillah, I. (2017). Profile of Senior High School Metacognitive Ability in Solving Problems of Abstraction on Physics Material. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(2), 241. DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v6i2.2061

Downloads

Published

2020-05-30

How to Cite

Setyaningrum, D. U., & Mampouw, H. L. (2020). Proses Metakognisi Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 275–286. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v9i2.610

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.