Miskonsepsi siswa ditinjau dari tingkat penyelesaian masalah pada materi operasi pecahan

Authors

  • Dini Syarifatus Sadiah SD 1 Cisompet
  • Ekasatya Aldila Afriansyah Institut Pendidikan Indonesia Garut

DOI:

https://doi.org/10.31980/pme.v2i1.1397

Keywords:

Causative Factors, Misconceptions, Fraction Operations, Faktor Penyebab, Miskonsepsi, Operasi Pecahan

Abstract

Misconceptions often occur in students who have conceptually misunderstood. This study aims to identify the types of misconceptions and determine the causes of misconceptions in solving fraction operations. The research method used is descriptive qualitative. The subjects of the research were grade VII students who were in Jati Village, Tarogong Kaler District, Garut Regency. The sampling technique of this research is purposive sampling. The data collection technique used is a matter of fractional arithmetic operations, interviews, and peer observation. The data analysis techniques of this research are data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the types of students’ misconceptions were generalization, calculation, and notation. Misconceptions have a relationship with the level of problem-solving. The causes of misconceptions are students’ lack of interest in learning, students do not practice fraction counting operations, teachers often giving practice questions rather than concept learning, students’ memory is low, students’ inability to link everyday concepts into story questions, and students not careful in doing their work.

Miskonsepsi sering terjadi pada siswa yang memiliki kesalahpahaman konsep. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis miskonsepsi dan mengetahui penyebab miskonsepsi dalam menyelesaikan operasi pecahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII di Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut berjumlah 6 orang siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah soal operasi hitung pecahan, wawancara, dan observasi teman sejawat. Teknik analisis data penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis miskonsepsi siswa yaitu penggeneralisasian, perhitungan, dan notasi. Miskonsepsi memiliki keterkaitan dengan tingkat penyelesaian masalah. Penyebab miskonsepsi yaitu minat belajar siswa kurang, siswa kurang berlatih operasi hitung pecahan, guru sering memberi latihan soal daripada pembelajaran konsep, daya ingat siswa rendah, ketidakmampuan siswa mengaitkan konsep sehari-hari kedalam bentuk soal cerita dan siswa tidak teliti dalam mengerjakan soal.

References

A’yun, Q., Harjito, & Nuswowati, M. (2018). Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Tes Diagnostic Multiple Choice Berbantuan CRI (Certainty of Response Index). Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 12(1), 2108–2117.

Afriansyah, E. A. (2022). Peran RME terhadap Miskonsepsi Siswa MTs pada Materi Bangun Datar Segi Empat. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(3), 359-368.

Aini, S. N., & Wiryanto. (2020). Analisis Miskonsepsi Matematika Siswa pada Materi Operasi Hitung Pecahan Desimal Kelas V di Sekolah Dasar. JPGSD, 8(2), 341–351.

Aldianisa, E. T., Huda, N., & Effendi-hsb, M. H. (2021). Analisis Miskonsepsi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pecahan Berdasarkan Kerangka Kerja Asimilasi dan Akomodasi di MTsN 4 Kerinci. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 05(03), 2141–2151.

Berliana, D. P., & Sholihah, U. (2022). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Open-Ended Ditinjau dari Self-Efficacy. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 243-254.

Fatimah, E. S., & Sundayana, R. (2022). Kemampuan koneksi matematis berdasarkan disposisi matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(1), 69-82.

Fatimatushara, V., Purwoko, R. Y., & Darmono, P. B. (2020). Analisis Miskonsepsi Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pola Bilangan Berdasarkan Certainty Of Response Index. MAJU, 7(2), 165–170.

Firdausi, I., & Suparni, S. (2022). Game Edukasi Android Deck Card untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Siswa Materi Pecahan. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(3), 447-458.

Hakim, M. S. (2017). Miskonsepsi siswa pada materi pecahan di kelas viii smp lkia pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 7(7).

Kusnadi, R. M., & Mardiani, D. (2022). Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sekolah menengah pertama negeri 3 tarogong kidul dalam masalah statistika. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(2), 173-182.

Malikha, Z., & Amir, M. F. (2018). Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas V-B Min Buduran Sidoarjo Pada Materi Pecahan Ditinjau Dari Kemampuan Matematika. Pi: Mathematics Education Journal, 1(2), 75–81. https://doi.org/10.21067/pmej.v1i2.2329

Mardiani, D. (2015). Eksplorasi kemampuan operasi bilangan pecahan pada anak-anak di rumah pintar bumi Cijambe cerdas berkarya (rumpin bccb). Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 22-28.

Lestari, L., & Afriansyah, E. A. (2022). Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun ruang sisi lengkung menggunakan prosedur newman. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(2), 125-138.

Nurhamdiah, & Rangkuti, A. N. (2019). Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pecahan Berdasarkan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa. EKSAKTA : Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran MIPA, 4(1), 49. https://doi.org/10.31604/eksakta.v4i1.49-59

Nurhanifah, N. (2022). Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas viii smp pada materi geometri. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 1(2), 161-172.

Nuria, R. S. (2022). Global Learning terhadap Pemahaman Matematika Kelas VIII Materi Teorema Pythagoras. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 429-438.

Permatasari, R., & Nuraeni, R. (2021). Kesulitan Belajar Siswa SMP mengenai Kemampuan Koneksi Matematis pada Materi Statistika. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 145-156.

Prasetyorini, N. (2013). Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pokok Pecahan Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Siswa. MATHEdunesa, 2(1), 1–6.

Rofi'ah, N., Ansori, H., & Mawaddah, S. (2019). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan langkah penyelesaian polya. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2).

Sarlina. (2015). Miskonsepsi siswa terhadap pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan persamaan kuadrat siswa kelas x5 sma negeri 11 makassar. MaPan: Jurnal Matematika Dan Pembelajaran, 3(2), 194–209.

Soeharto, S., Csapó, B., Sarimanah, E., Dewi, F. I., & Sabri, T. (2019). A review of students’ common misconceptions in science and their diagnostic assessment tools. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 8(2), 247-266.

Topalsan, A. K., & Bayram, H. (2019). Identifying Prospective Primary School Teachers’ Ontologically Categorized Misconceptions on the Topic of" Force and Motion". Journal of Turkish Science Education, 16(1), 85-109.

Utami, R. (2017). Analisis Miskonsepsi Siswa Dan Cara Mengatasinya Pada Materi Bentuk Aljabar Kelas VII-C SMP Negeri 13 Malang. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 37–44.

Viviana, Bistari, & Uliyanti, E. (2019). Analisis Miskonsepsi Siswa pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan di Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(11), 1–10.

Downloads

Published

2023-02-28

How to Cite

Sadiah, D. S., & Afriansyah, E. A. (2023). Miskonsepsi siswa ditinjau dari tingkat penyelesaian masalah pada materi operasi pecahan. Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika: PowerMathEdu, 2(1), 31–44. https://doi.org/10.31980/pme.v2i1.1397

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.