Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Antara Yang Menggunakan Pembelajaran Inside-Outside-Circle Dengan Konvensional
DOI:
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i3.466Keywords:
Model Pembelajaran Inside-Outside-Circle, Kemampuan Pemahaman Matematis, Inside-Outside-Circle Learning Model, Mathematical Understanding SkillAbstract
Pemahaman merupakan aspek fundamental serta kemampuan dasar untuk mencapai kemampuan matematis lainnya yang lebih tinggi. Setiap pembelajaran harus menyertakan hal pokok dari pemahaman. Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis harus difasilitasi oleh pembelajaran yang diberikan oleh guru, salah satunya adalah pembelajaran Inside-Outside-Circle. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbandingan kemampuan pemahaman matematis siswa antara yang menggunakan pembelajaran Inside-Outside-Circle dengan konvensional. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IX di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta di kabupaten Garut. Sedangkan sampelnya yaitu siswa kelas IX B dan IX C di sekolah tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal uraian yang diujikan pada saat pretest dan posttest. Data hasil tes tersebut kemudian dikenakan beberapa uji statistik yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan terakhir uji-t. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inside-Outside-Circle lebih baik daripada konvensional.
Understanding is a fundamental aspect as well as a basic ability to achieve other higher mathematical abilities. Every lesson should include the essentials of understanding. To improve the ability of mathematical understanding must be facilitated by the learning provided by the teacher, one of them is the Inside-Outside-Circle learning. This study aims to examine the comparison of students' mathematical comprehension skills between those using the conventional Inside-Outside-Circle learning. The population used in this study is the students of class IX in one of the private Madrasah Tsanawiyah (MTs) in Garut district. While the sample is the students of class IX B and IX C at the school. The instrument used in this study is a description of the tested test at the time of pretest and posttest. Data test results are then subjected to several statistical tests namely normality test, homogeneity test, and last t-test. Based on data analysis, it can be concluded that students' mathematical understanding ability using Inside-Outside-Circle learning is better than conventional.
References
Dahlan, J. A. (2011). Analisis Kurikulum Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.
O’Connell, S. (2007). Introduction to Connection. Boston: Heinemann.
Soemarmo, U. (2000). Proses Belajar dan Pemahaman Materi Kuliah. Makalah disampaikan pada lokakarya Peran Pedagogi dalam Peningkatan Proses Pembelajaran TPB ITB di Bandung pada tanggal 4 Desember 2000.
Russefendi, H. E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.