Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa antara yang Mendapatkan Pembelajaran Group Investigation dengan Konvensional

Authors

  • Reni Nuraeni Institut Pendidikan Indonesia Garut

DOI:

https://doi.org/10.31980/mosharafa.v7i2.503

Keywords:

Kemampuan Komunikasi Matematis, Pembelajaran Group Investigation

Abstract

Matematika merupakan ilmu abstrak, untuk mempelajarinya diperlukan kemampuan yang memadai. Salah satunya memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikannya dalam bentuk ide, simbol, maupun bahasa matematika. Selain itu, komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dalam matematika. Untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis diterapkan pembelajaran Group Investigation. Pembelajaran ini menekankan pada keaktifan mahasiswa ketika pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Garut, dengan sampel dua kelas mahasiswa tingkat II yaitu kelas B sebagai kelas eksperimen dan kelas C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan komunikasi matematis, yang digunakan pada pretest dan posttest. Analisis data pada hasil pretest diawali dengan uji normalitas kemudian uji Mann Whitney. Sedangkan analisis data pada hasil posttest diawali dengan uji normalitas, uji homogenitas, kemudian uji t. Secara garis besar, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran Group Investigation lebih baik daripada mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

Mathematics is an abstract science, to learn it requires adequate capability. One of which can communicate in the form of ideas, symbols, and math language. Besides, communication is a very important part of mathematics. To develop mathematical communication abilities applied Group Investigations learning. This lesson emphasizes student activeness. The research method used is quasi-experiment. The population in this research were students in one private college in Garut, with a sample of two classes of students of grade two that is class B as the experiment class and C as the control class. The instrument used in this research is a test of mathematical communication ability, used in pretest and posttest. Data analysis on the pretest result begins with the normality test and then the Whitney test. Data analysis on posttest results begins with a normality test, homogeneity test, and t-test. In general, the results of this study indicate that the mathematical communication skills of students who get Group Investigation learning are better than students who get conventional learning.

References

Baroody, A.J. (1993). Problem Solving, Reasoning and Communicating. K-8: Helping Children Think Mathematically. New York: MacMillan Publishing Company.

Komala, E. (2017). “Mathematical Resilience Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur Aljabar I Menggunakan Pendekatan Explisit Instruction Integrasi Peer Instruction”. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.6, No.3, hal 357-364 September 2017.

Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Russefendi, H. E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Sumarmo, U. (2013). Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung: FMIPA UPI.

Turmudi. (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (Berparadigma Eksploratif dan Investigatif). Jakarta: Leuser Cita Pustaka.

Downloads

Published

2018-05-30

How to Cite

Nuraeni, R. (2018). Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa antara yang Mendapatkan Pembelajaran Group Investigation dengan Konvensional . Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 219–288. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v7i2.503

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

<< < 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.